KOMPAS.com - Jumlah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 - penyebab Covid-19 - terus bertambah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Hingga Jumat (4/6/2020) sore, jumlah pasien Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia adalah 29.521 kasus.
9.443 orang di antaranya telah sembuh dan ada 1.770 pasien yang meninggal karena penyakit ini.
Dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng Mohammad Faqih, SH, MH, virus corona SARS-CoV-2 merupakan jenis virus baru yang masih terus dipelajari oleh para peneliti.
Baca juga: Update Corona Dunia 5 Juni: 6,7 Juta Orang Terinfeksi, 3,2 Juta Sembuh
Karakteristiknya masih terus diamati hingga saat ini. Mulai dari gejala, sifat, cara penularan, hingga pengobatannya. Selalu ada perkembangan baru terkait virus corona ini.
Perkembangan baru terkait virus corona SARS-CoV-2, disebut Daeng juga berpengaruh pada penanganan pasien Covid-19.
"Penanganan untuk (pasien) Covid-19, obat yang spesifik atau istilah kedokterannya drug of choice untuk membunuh virus (corona), memang belum ditemukan. Vaksinnya juga belum ditemukan," tuturnya.
"Karena pengobatan belum ditemukan, maka tindakan kita (tenaga medis) yang paling bijaksana adalah melakukan pencegahan supaya kita tidak tertular," imbuh dia.
Dia berkata, ketika nanti era new normal atau kenormalan baru ditetapkan, semua orang harus tetap berhati-hati dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Terutama sekali pada petugas kesehatan," tegas Daeng.
Petugas kesehatan yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 termasuk kelompok paling rentan tertular virus corona SARS-CoV-2. Setiap hari petugas kesehatan melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk merawat pasien.
"Orang pada umumnya bisa social distancing, tapi orang kesehatan mendekati (pasien Covid-19) untuk mengobati," katanya.
Petugas kesehatan tidak dapat melakukan social distancing dan harus merawat pasien Covid-19.
"Kawan-kawan kita (petugas medis) yang meninggal, memang saat awal-awal (penyebaran Covid-19 di Tanah Air) kurang siap dan kurang aware. Selain itu, kebiasaan-kebiasaan praktik juga belum berubah dan akhirnya tertular oleh pasien," kata Daeng.
Daeng mengatakan, penularan Covid-19 itu terutama dilakukan oleh pasien tanpa gejala.