Berbeda dengan makronutrien seperti lemak, karbohidrat, dan protein, mikronutrien tidak menyediakan energi bagi tubuh, tetapi mereka tetap penting untuk fungsi dasar suatu organisme – tidak hanya untuk metabolisme sel, tetapi juga untuk sistem pertahanan tubuh.
Penelitian Adrian Gombart berfokus terutama pada vitamin D.
“Beberapa tahun lalu, kami menemukan bahwa vitamin D mengatur ekspresi gen yang mengkode peptida antimikroba,” ujarnya.
Peptida semacam itu terlibat dalam mekanisme pertahanan non-spesifik tubuh.
“Vitamin D juga terlibat dalam pengaturan gen terkait kekebalan lainnya,” tambah Gombart.
Di sisi lain, kekurangan vitamin D dapat meninggalkan celah pada pertahanan tubuh kita, sehingga virus menjadi lebih mudah untuk masuk.
Tetapi dalam skenario terbaik, manusia dapat melakukan banyak hal untuk mempertahankan diri.
Kuman yang menyusup ke dalam tubuh pertama-tama harus melewati kulit dan selaput lendir.
Jika kuman berhasil mengatasi garis pertahanan pertama ini, tubuh bereaksi terhadap kuman tersebut dengan fagosit, protein antimikroba, dan peradangan.