Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Kelamin Dinosaurus, Bagaimana Bedakan Jantan dan Betina?

Kompas.com - 13/05/2020, 18:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Hingga saat ini, dunia sains telah lama memperdebatkan bagaimana membedakan dinosaurus jantan dan betina.

Sebuah gagasan tentang Tyrannosaurus rex atau T-Rex berukuran besar lebih mungkin berkelamin betina, dibandingkan jantan.

Asumsi ini, seperti melansir Science Alert, Rabu (13/5/2020), telah berlaku saat muncul gagasan populer tentang bintang prasejarah ini.

Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Paleontology and Evolutionary Science menemukan bukti yang cukup untuk membedakan kelamin dinosaurus, antara jantan dan betina.

Baca juga: Raptor Bukan Dinosaurus Pemburu Mangsa Berukuran Besar, Ini Buktinya

Ahli zoologi David Hone, dari Queen Mary University of London mengungkapkan bertahun-tahun lalu, sebuah makalah ilmiah menyarankan T-Rex betina lebih besar dibandingkan jantan.

"Namun, ini didasarkan pada catatan dari 25 spesimen yang rusak dan hasil kami menunjukkan data ini tidak cukup baik untuk dapat menyimpulkan makalah tersebut," jelas Hone.

Beberapa dinosaurus modern, seperti kolibri dan burung pemangsa, sebenarnya memiliki apa yang dikenal sebagai dimorfisme seksual terbalik.

Ilustrasi sepasang burung kolibri Ruby-topaz hummingbird (Chrysolampis mosquitus).Charles J Sharp Ilustrasi sepasang burung kolibri Ruby-topaz hummingbird (Chrysolampis mosquitus).

Baca juga: Dijuluki Si Dewa Kematian, Dinosaurus ini Masih Sepupu T-Rex

Artinya, betina berukuran lebih besar dibandingkan jantan. Ada beberapa hipotesis untuk menjelaskannya.

Di antaranya tubuh besar betina memungkinkannya menghasilkan telur yang lebih banyak. Akan tetapi pada spesies burung lain tidak demikian, jantan justru lebih besar dibandingkan betina.

Dimorfisme seksual cukup umum di kerajaan hewan dan ini sangat jelas, seperti pada spesies burung merak atau anglerfish (ikan sungut).

Hal ini juga mungkin berlaku juga pada beberapa spesies dinosaurus, seperti Shringasaurus indicus bertanduk. Namun, jumlah fosil yang diteliti untuk spesies ini sangat sedikit, sehingga masih sulit untuk membedakannya.

Tim Hone mencoba mengidentifikasi perbedaan ukuran terkait jenis kelamin pada 106 spesimen spesies buaya yang terancam punah, gharial (Gavialis gangeticus).

Baca juga: Dinosaurus Terkecil Terkurung dalam Fosil Damar, Inikah Wujudnya?

Burung hantu jantan dewasa menunjukkan ciri benjolan berdaging di ujung moncongnya yang panjang, didukung lubang pada tulang hidung yang disebut fossa narial.

Jantan pada burung hantu juga dikenal memiliki tubuh yang lebih besar dari betina. Tetapi ketika fossa narial tidak diperhitungkan, analisis tim tidak bisa secara akurat membedakan antara kedua jenis kelamin.

"Tidak ada sinyal statistik yang jelas untuk sifat kontinyu yang menghasilkan dua kelompok di semua spesimen, meskipun dataset lebih dari 100 spesimen," peneliti menyimpulkan.

Burung hantu bertanduk besar Burung hantu bertanduk besar

Baca juga: Cangkang Telur Ungkap Dinosaurus Ternyata Berdarah Panas, Kok Bisa?

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com