KOMPAS.com - Sejumlah pasien yang terinfeksi virus corona menunjukkan gejala yang disebut "kaki Covid".
Menurut studi yang dilakukan oleh para dokter di Spanyol, seperti melansir BBC Indonesia, Sabtu (9/5/2020), terdapat lima jenis ruam, termasuk yang ada di kaki atau yang biasa disebut lesi ungu.
Ruam yang ditemukan pada pasien corona ini muncul pada pasien muda dan terlihat beberapa hari. Munculnya ruam atau perubahan kulit biasanya menjadi gejala seseorang terpapar virus, seperti bintik merah yang menjadi penanda cacar air.
Baca juga: Benarkah Ruam di Kaki adalah Gejala Baru Corona? Ahli Selidiki
Kendati demikian, para peneliti mengaku terkejut dengan begitu banyak jenis ruam kulit yang berkaitan dengan Covid-19.
Sejauh ini, ruam pada kulit bukan merupakan salah satu gejala klinis penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
Pimpinan kajian medis sejumlah dokter di Spanyol, Ignacio Garcia-Doval mengatakan jenis ruam paling umum yang ditemukan adalah maculopapules.
Baca juga: Ahli: Protein Virus Corona Membuat SARS-CoV-2 Jadi Virus Cerdas
Ruam ini bentuknya kecil, rata, serta menunjukkan benjolan merah yang biasanya muncul di bagian perut.
"Aneh melihat beberapa jenis ruam. Beberapa dari jenis itu sangat spesifik," kata Garcia-Doval.
Garcia-Doval menambahkan ruam ini biasanya muncul belakangan, setelah gangguan pernapasan. Sehingga, munculnya ruam tidak tepat untuk menentukan diagnosis pasien.
Dalam penelitian tersebut, lima jenis ruam kulit, termasuk yang muncul di sekitar jari kaki atau "kaki Covid", dialami oleh sejumlah pasien yang didiagnosis menderita Covid-19.
Hasil kajian para peneliti tersebut telah diterbitkan di British Journal of Dermatology.
Dalam penanganan pasien Covid-19, para pakar penyakit kulit di Spanyol diminta membagikan rincian kondisi pasien, yang mengalami ruam kulit dalam dua pekan terakhir.
Berdasarkan laporan para pakar penyakit kulit, ada 375 data pasien yang terkumpul untuk penelitian itu. Lima jenis ruam yang ditemukan adalah sebagai berikut.
Baca juga: Tak Hanya Lesi Keunguan, Ruam Kulit Lainnya Bisa Jadi Gejala Covid-19
"Relevasi studi ini, tidak membantu orang untuk melakukan diagnosis sendiri, melainkan mendorong pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana dampak infeksi (virus corona) itu terhadap seseorang," jelas Ruth Murphy, presiden Asosiasi Dermatologi Inggris.
Sementara itu, Michael Head dari University of Southtampton, Inggris menyebutkan berbagai ruam kulit diketahui sebagai efek samping dari infeksi virus, termasuk infeksi paru-paru.
Baca juga: Studi China: Gejala Parah Virus Corona pada Ibu Hamil Lebih Rendah
"Dalam kasus Covid-19, ruam dan bisul kulit muncul dalam sedikit kasus pasien yang telah ditangani di rumah sakit. Kami belum tahu persis sejauh mana kaitan radang kulit pada sekelompok pasien," jelas Head.
Saat ini, penelitian tentang gejala penyakit kulit akibat infeksi virus corona pada pasien Covid-19 juga sedang diteliti para peneliti di Akademi Dermatologi Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.