Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2020, 16:17 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor


KOMPAS.com - Sejumlah pasien yang terinfeksi virus corona menunjukkan gejala yang disebut "kaki Covid".

Menurut studi yang dilakukan oleh para dokter di Spanyol, seperti melansir BBC Indonesia, Sabtu (9/5/2020), terdapat lima jenis ruam, termasuk yang ada di kaki atau yang biasa disebut lesi ungu.

Ruam yang ditemukan pada pasien corona ini muncul pada pasien muda dan terlihat beberapa hari. Munculnya ruam atau perubahan kulit biasanya menjadi gejala seseorang terpapar virus, seperti bintik merah yang menjadi penanda cacar air.

Baca juga: Benarkah Ruam di Kaki adalah Gejala Baru Corona? Ahli Selidiki

Kendati demikian, para peneliti mengaku terkejut dengan begitu banyak jenis ruam kulit yang berkaitan dengan Covid-19.

Sejauh ini, ruam pada kulit bukan merupakan salah satu gejala klinis penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2.

Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala virus corona pada umumnya muncul.General Council of Official Colleges of Podiatrists in Spain/IFL Science Banyak pasien Covid-19 mengaku memiliki lesi keunguan di sekitar jari kaki sebelum gejala virus corona pada umumnya muncul.

Pimpinan kajian medis sejumlah dokter di Spanyol, Ignacio Garcia-Doval mengatakan jenis ruam paling umum yang ditemukan adalah maculopapules.

Baca juga: Ahli: Protein Virus Corona Membuat SARS-CoV-2 Jadi Virus Cerdas

Ruam ini bentuknya kecil, rata, serta menunjukkan benjolan merah yang biasanya muncul di bagian perut.

"Aneh melihat beberapa jenis ruam. Beberapa dari jenis itu sangat spesifik," kata Garcia-Doval.

Garcia-Doval menambahkan ruam ini biasanya muncul belakangan, setelah gangguan pernapasan. Sehingga, munculnya ruam tidak tepat untuk menentukan diagnosis pasien.

 

Lima jenis ruam pada pasien Covid-19

Dalam penelitian tersebut, lima jenis ruam kulit, termasuk yang muncul di sekitar jari kaki atau "kaki Covid", dialami oleh sejumlah pasien yang didiagnosis menderita Covid-19.

Hasil kajian para peneliti tersebut telah diterbitkan di British Journal of Dermatology.

Dalam penanganan pasien Covid-19, para pakar penyakit kulit di Spanyol diminta membagikan rincian kondisi pasien, yang mengalami ruam kulit dalam dua pekan terakhir.

Berdasarkan laporan para pakar penyakit kulit, ada 375 data pasien yang terkumpul untuk penelitian itu. Lima jenis ruam yang ditemukan adalah sebagai berikut.

Baca juga: Tak Hanya Lesi Keunguan, Ruam Kulit Lainnya Bisa Jadi Gejala Covid-19

  • Lesi asimetris, sejenis peradangan di pembuluh darah kecil (chilblain) yang ada di sekitar tangan dan kaki. Terasa gatal dan menyakitkan. Umumnya ditemukan pada pasien berusia muda.
  • Bentol kecil berair, kerap menyebabkan gatal, muncul di area leher dan lengan. Jenis ruam ini ditemukan pada 9 persen responden dan pada pasien setengah baya. Gejala ini berlangsung selama sekitar 10 hari, dan muncul sebelum gejala lain.
  • Bentol berwarna merah muda atau putih seperti ruam jelatang dan sering gatal. Sebagian besar muncul di badan, tetapi kadang ada di telapak tangan dan dialami sebanyak 19 persen responden.
  • Maculopapules, yakni benjolan kecil berwarna merah, rata dan membuat kulit terangkat. Sekitar 47 persen pasien mengalami ruam ini. Jenis ruam ini bertahan sekitar tujuh hari dan muncul bersamaan dengan gejala lain. Cenderung terlihat pada pasien dengan infeksi parah.
  • Livedo atau nekrosis, jenis ruam ini terjadi pada 6 persen pasien dengan kulit tampak kemerahan bernoda atau biru, mirip pola seperti jaring. Ini menandakan sirkulasi darah yang buruk dan ruam ini muncul pada pasien berusia tua dengan kondisi kesehatan parah.

 

"Relevasi studi ini, tidak membantu orang untuk melakukan diagnosis sendiri, melainkan mendorong pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana dampak infeksi (virus corona) itu terhadap seseorang," jelas Ruth Murphy, presiden Asosiasi Dermatologi Inggris.

Sementara itu, Michael Head dari University of Southtampton, Inggris menyebutkan berbagai ruam kulit diketahui sebagai efek samping dari infeksi virus, termasuk infeksi paru-paru.

Baca juga: Studi China: Gejala Parah Virus Corona pada Ibu Hamil Lebih Rendah

"Dalam kasus Covid-19, ruam dan bisul kulit muncul dalam sedikit kasus pasien yang telah ditangani di rumah sakit. Kami belum tahu persis sejauh mana kaitan radang kulit pada sekelompok pasien," jelas Head.

Saat ini, penelitian tentang gejala penyakit kulit akibat infeksi virus corona pada pasien Covid-19 juga sedang diteliti para peneliti di Akademi Dermatologi Amerika Serikat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com