"Dalam kasus-kasus orang berusia muda yang kondisinya parah, kemungkinan respons imun yang terlalu aktif sebagai penyebabnya. Tapi, itu mungkin pula terjadi pada orang tua," kata Dr Elliot.
Menurut dia, belum diketahui mengapa orang tertentu memberikan respons imun yang lebih aktif dibandingkan orang lain.
Baca juga: Otopsi Jenazah Covid-19 Ungkap Virus Corona Picu Kerusakan Jantung
Untuk mengobati respons imun berlebihan ini, mungkin saja dokter menganjurkan obat anti-inflamasi yang secara luas menumpulkan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid, atau memblokir sitokin tertentu.
Namun, risikonya bisa terlalu menekan sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi.
"Itu sebabnya perlu penelitian karena perawatan ini memiliki risiko," kata Dr Elliot.
Saat ini sudah ada uji coba obat Covid-19 yang menyelidiki peran obat yang menekan respons imun, tetapi hasilnya belum keluar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.