Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2020, 16:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Sejak virus corona muncul kali pertama di Wuhan, China dan menginfeksi orang-orang di seluruh dunia dengan Covid-19, organ paru menjadi target dari SARS-CoV-2.

Namun, dalam studi baru yang diterbitkan JAMA Cardiology, Covid-19 juga dapat menyebabkan cedera jantung, bahkan pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit ini.

"Kita tahu, ada risiko cedera jantung, tidak masalah apakah Anda pernah menderita penyakit jantung sebelumnya atau tidak," kata penulis utama studi ini, Dr. Mohammad Madjid, MS, seperti melansir Healthline, Selasa (7/4/2020).

Madjid menambahkan bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung, ini dapat menjadi faktor risiko kematian yang lebih tinggi.

Baca juga: Angka Kematian Akibat Virus Corona di Indonesia Tinggi, Apa Sebabnya?

Menurut asisten profesor kardiologi di McGovern Medical School di UT Health Science Center at Houston ini tidak hanya Covid-19.

Penyakit pernapasan lainnya, seperti influenza dan SARS, juga dapat memperburuk penyakit kardiovaskular yang ada.

Selain itu, penyakit pernapasan juga dapat menyebabkan masalah jantung baru bagi orang sehat.

Dia menegaskan selama epidemi flu ini, banyak orang meninggal karena masalah jantung daripada masalah pernapasan seperti pneumonia.

Madjid menduga masalah jantung yang serupa terjadi di antara pasien Covid-19 yang parah.

Baca juga: Fakta atau Mitos? 10 Asumsi tentang Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Kematian pasien Covid-19 akibat jantung

Menurut penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, tingkat kematian untuk pasien Covid-19 dengan penyakit jantung di daratan China pada 30 Desember dan 11 Februari ada 10,5 persen.

"Sudah terlihat banyak virus. Faktanya, kami paling sering melihatnya dengan Epstein-Barr, dan kami melihatnya dengan influenza. Jadi itu jelas bukan hal yang baru," kata Dr. Brian LKolski, ahli jantung di St. Joseph Hospital in Orange, California.

Perbedaannya, kata Kolski adalah pada tahap akhir dari penyakit ini. Covid-19 tampaknya awalnya lebih menggambarkan gangguan pada pernapasan dan selanjutnya menjadi masalah bagi jantung.

Bagaimana virus corona dapat menyebabkan kerusakan jantung?

Ada tiga alasan umum, mengapa virus, seperti virus flu atau virus corona, SARS-CoV-2 dapat mematikan.

  • Koinfeksi dengan kuman lain
  • Gagal pernapasan saat paru-paru dilemahkan oleh penyakit
  • Badai sitokin yang disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh yang luar biasa pada infeksi.

"Sitokin adalah protein yang mengatur beragam fungsi biologis, salah satunya adalah peradangan dan perbaikan," kata Dr. Ashesh Parikh, DO, FACC, RPVI, ahli jantung di Texas Health Presbyterian Hospital Plano dan Texas Health Physicians Group.

Baca juga: Kematian akibat Corona Tinggi Mungkin karena Badai Sitokin, Kok Bisa?

Parikh mengatakan respons peradangan sitokin dapat menyebabkan kerusakan jantung melalui mekanisme gagal jantung.

Sreenivas Gudimetla, seorang ahli jantung di Texas Health Fort Worth menunjukkan penelitian baru-baru ini.

Penelitian dari JAMA Cardiology menyimpulkan cedera jantung adalah kondisi umum pada pasien rawat inap dengan Covid-19 di Wuhan, China.

Pasien Covid-19 dengan riwayat jantung lebih berisiko

Penelitian ini dilakukan dari Januari hingga Februari menggunakan data dari 416 pasien dewasa yang memiliki infeksi virus corona, Covid-19. Pasien-pasien ini dirawat di Renmin Hospital di Wuhan University, China.

Cedera jantung disebabkan oleh peningkatan kadar protein, troponin, yang ada dalam darah. Gudimetla menjelaskan mendeteksi troponin abnormal pada pasien kritis dengan Covid-19 tidak mungkin mengubah manajemen pasien.

Baca juga: Karakter Klinis Covid-19, Tunjukkan Keparahan dan Kematian Corona

"Tanpa vaksin untuk menyembuhkan infeksi, hanya perawatan agresif dan dukungan yang dapat diberikan kepada pasien tersebut," kata Gudimetla.

Seperti menjaga tekanan darah, mengobati gagal jantung dengan obat-obatan, mengobati infeksi sekunder, mendukung fungsi ginjal, dan mendukung status pernapasan, misalnya dengan ventilator.

Temuan dari penelitian ini menunjukkan risiko kematian yang lebih tinggi pada pasien Covid-19 yang mengalami cedera jantung.

Sedikitnya 51 persen pasien meninggal dengan cedera jantung, sedangkan yang tidak dengan cedera jantung hanya 4,5 persen.

Rekomendasi pasien Covid-19 dengan penyakit jantung

  1. Identifikasi dan isolasi pasien kardiovaskular dengan cepat yang memiliki gejala Covid-19 dari pasien lain.
  2. Pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular memiliki risiko lebih tinggi dan Covid-19 dapat memperparah kondisinya.
  3. Beri tahu semua pasien kardiovaskular tentang potensi peningkatan risiko dan anjurkan tindakan pencegahan tambahan yang masuk akal.
  4. Penting bagi orang dengan penyakit kardiovaskular untuk tetap mengikuti vaksinasi, terutama untuk influenza dan pneumonia.

Baca juga: Tak Disangka, Tingkat Kematian Akibat Corona di Wuhan Cuma 1,4 Persen

Rekomendasi ini dirilis American College of Cardiology dalam sebuah buletin untuk menangani risiko jantung akibat infeksi virus corona pada pasien Covid-19 yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com