Echinacea, Tanaman Herbal Eropa dan Amerika untuk Immunomodulator

KOMPAS.com- Echinacea sebagai salah satu jenis bunga yang banyak tumbuh di Eropa dan Amerika, juga disebutkan menjadi jenis tanaman herbal yang banyak manfaatnya.

Spesies Echinacea ini sendiri banyak jenisnya, salah satunya adalah Echinacea purpurea, yang memiliki manfaat sebagai immunomodulator.

Vice President Research & Development and Regulatory SOHO Globol Health, DR Raphael Aswin Susilowidodo ST MSi menjelaskan echinacea sebagai immunomodulator itu berarti memiliki manfaat untuk dapat mengatur kerja sistem imun tubuh.

Khusus untuk Echinace purpurea, kata Aswin, tanaman ini memainkan fungsi yang dapat menyesuaikan kebutuhan tubuh ketika sehat dan ketika menderita infeksi.

Baca juga: Viral Ajakan Hindari Temulawak dan Kunyit, Ketua Umum Dokter Herbal Membantah

1. Pada tubuh yang sehat

Dituturkan Aswin, pada tubuh orang sehat Echinacea berperan meningkatkan pertahanan tubuh dengan meningkatkan kerja imun tubuh seperti fagositosis, natural killer cell yang diperlukan tubuh untuk mengeliminasi benda asing atau patogen yang masuk seperti virus atau bakteri.

"Echinacea juga berperan menyeimbangkan level sitokin di dalam tubuh," kata dia.

Untuk diketahui, sitokin yang dimaksud dapat berupa sitokin yang pro-inflamasi seperti IL-6 ataupun anti-inflamasi seperti IL-10, sehingga saat orang sehat mengalami inflamasi akut.

Mekanisme kerjanya, Echinacea akan menginduksi pembentukan sitokin pro-inflamasi IL-6 untuk menandakan terjadinya infeksi, menginduksi kerja sistem imun untuk melakukan fagositosis.

Sekaligus juga menginduksi pembentukan sitokin anti-inflamasi IL-10 agar penandaan inflamasi tidak berlebihan dan juga menghentikan pembentukan IL-6.

Baca juga: Penemuan Obat Baru Terganjal Bahan Baku, Tanaman Herbal Jadi Solusi

2. Pada tubuh yang menderita infeksi

Tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada tubuh orang sehat. Pada tubuh orang yang menderita infeksi, peran modulasi Echinacea lebih ke arah untuk menghambat pembentukan IL-6, sehingga jumlah sitokin pro-inflamasi dapat dikurangi.

"Pengurangan jumlah IL-6 tersebut diperlukan guna menekan risiko terjadinya komplikasi pada infeksi tersebut," ujar dia.

Apabila jumlah sitokin pro-inflamasi tidak dibatasi maka komplikasi yang terjadi dapat berupa badai sitokin yang dapat berakibat fatal.

Baca juga: Ahli: Herbal Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Bukan Sembuhkan Covid-19