Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gigi Rentan Kena Droplet Covid-19, Begini Protokol Pencegahannya

Kompas.com - 21/03/2020, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Penyakit Covid-19 yang diakibatkan oleh infeksi dari virus corona atau SARS-COV-2 dapat menular melalui droplet dengan media mulut, hidung juga mata.

Selain petugas medis yang menangani pasien konfirmasi Covid-19 secara langsung, dokter gigi juga dianggap rentan tertular Covid-19 karena sangat dekat dengan sumber droplet saat memeriksa pasien sakit gigi dan gusi.

Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr drg R M Sri Hananto Seno, membenarkan bahwa dokter gigi memang sangat berpotensi atau rentan terhadap penularan Covid-19 melalui droplet.

Baca juga: Petugas Medis Berisiko Terpapar Covid-19 lewat Udara, Ini Sebabnya

Gigi dan gusi merupakan organ tubuh yang ada di dalam mulut. Dalam melakukan pengobatan pada gigi ataupun gusi seorang pasien, secara langsung dokter gigi akan berkomunikasi dan melakukan kontak terhadap pasien dalam jarak yang sangat dekat.

“Tidak mungkin kan kami dokter gigi meriksa gigi jaraknya jauh, satu meter misal. Pastinya kami kalau meriksa gigi pasien otomatis dekat sekali kontak dengan mereka,” kata Seno dalam diskusi online bertajuk Pentingnya Sikat Gigi Malam di Hari Kesehatan Gigi dan Mulut 2020 dari Pepsodent, Jakarta, Jumat (19/3/2020).

Dalam mencegah penularan Covid-19 yang sangat mungkin terjadi pada dokter gigi melalui pasien yang tidak diketahui positif ataupun negatif Covid-19, maka dokter gigi juga memiliki protokol sendiri dalam praktek pengobatannya.

Baca juga: Ayah Dikarantina karena Virus Corona, Robot Gantikan Hadiri Pernikahan

Berikut protokol singkat yang disebutkan oleh Seno, dan berlaku untuk dokter gigi agar terhindar dari penularan Covid-19 saat mengobati pasiennya.

Pasien datang

Sebelum masuk ke ruang tunggu, pasien harus di cek terlebih dahulu suhu tubuhnya. Jika suhu tubuh pasien tidak melebihi 38,5 derajat celcius, maka pasien akan diperkenankan untuk masuk.

Jika sebaliknya, maka pasien akan diminta untuk segera pergi ke klinik umum terlebih dahulu agar melakukan pemeriksaan adakah termasuk gejala Covid-19 atau tidak.

Setelah pasien dinyatakan baik-baik saja, maka pasien diperkenankan untuk masuk ke ruang tunggu klinik. Dengan catatan harus melakukan cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer yang ada di klinik tersebut.

Berada di ruang tunggu

Selama berada di ruang tunggu, berikan jarak antar pasien. Pasien juga diharuskan memakai masker. Jika tidak ada, maka klinik harus memberikan masker untuk pasien.

Di ruang praktek dokter

Saat masuk ke ruang praktek dokter, pasien diharuskan untuk tetap memakai masker, sembari menceritakan keluhan atas kesakitan yang diderita.

Pada saat yang sama, dokter gigi juga harus sudah siap dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap khusus dokter gigi seperti minimal menggunakan masker, kacamata, dan sarung tangan.

Baca juga: 4 Saran Ketua IDAI Hadapi Covid-19 di Indonesia

Selesai mendengarkan keluhan, seperti biasanya dokter akan melihat kondisi gigi atau gusi pasien yang sakit. Namun sebelum diperiksa, pasien harus melakukan kumur-kumur di mulut dengan antiseptik. Sementara dokter tetap menggunakan APD lengkapnya.

Paska pemeriksaan selesai. Pasien diharuskan kembali memakai masker lagi untuk kemudian mendengarkan hasil pemeriksaan dokter, begitupun dengan dokter gigi.

Pengobatan pasien usai

Jika sesi konsultasi dan evaluasi dari dokter gigi telah usai. Pasien akan kembali dimintai berkumur dengan antiseptik sebelum meninggalkan ruangan.

Peralatan yang digunakan bisa berupa jenis sekali pakai. Maka setelah digunakan oleh satu pasien, untuk pasien berikutnya akan diganti.

Baca juga: Tak Disangka, Tingkat Kematian Akibat Corona di Wuhan Cuma 1,4 Persen

Namun, jika peralatan bukan jenis sekali pakai, maka perawat akan melakukan sterilisasi untuk peralatan medis tersebut agar membunuh organisme dan dapat digunakan tanpa penularan ke pasien berikutnya.

“Itu akan menjaga pasien, ruangan dan juga dokter serta perawat dari potensi penularan Covid-19 yang belum tentu diketahui siapa saja yang berpotensi menularkan itu. Dokter gigi ini adalah profesi yang paling rentan, karena sangat dekat sekali dengan droplet-nya,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com