“Misal mereka adalah ibu atau ayah yang bekerja, dengan anak kecil di rumah. Seorang anak biasanya ketika melihat ayahnya tidak bekerja dalam jangka waktu tertentu, akan timbul haus perhatian dan si kecil akan mengganggu terus. Orangtua kemudian menjadi kesulitan untuk konsentrasi kerja,” papar Nina.
Baca juga: Kenapa Berada di Rumah Bisa Selamatkan Hidup dari Pandemi Covid-19?
Penyebab stres lainnya adalah ketika sekolah anak diliburkan. Stres yang dialami orangtua akan cukup ringan apabila anak sudah duduk di bangku SMP atau SMA.
“Tapi lain halnya jika anak masih usia 4 atau 5 tahun, di mana PR yang diberikan adalah menggunting kertas dan menempelkannya. Itu kan tidak bisa dikerjakan sendiri. Orangtua harus membantu, padahal mereka juga harus mengerjakan tugas-tugas kantornya,” papar Nina.
Nina menyebutkan bahwa WFH bisa jadi sesuatu yang membingungkan terutama pada awal-awal dikerjakan. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda akan menemukan sendiri kondisi yang pas untuk bekerja dengan efektif di rumah.
Bagi para pekerja kantoran, ada baiknya tetap berinteraksi dengan orang lain meski tidak dengan tatap muka.
Baca juga: Panduan Cegah Covid-19 di Rumah, Ini Rencana Aksi yang Bisa Dilakukan
“Agar tetap waras kita harus berinteraksi dengan orang lain, meski caranya diganti. Misal dengan Skype gathering atau video call. Lakukan aktivitas bersama seperti biasa,” tuturnya.
Selain itu, memiliki spot kerja yang nyaman dan tidak berisik juga membantu untuk fokus dalam pekerjaan. Jangan lupa rehat dan bernapas dalam-dalam saat mulai timbul rasa cemas atau stres.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan