Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Makanan Berlemak Saat Stres Bisa Berdampak Buruk bagi Tubuh, Ini Kata Penelitian

KOMPAS.com - Mengonsumsi coklat atau permen saat stres mungkin menjadi pilihan beberapa dari kita untuk menenangkan diri.

Namun, pilihan makanan yang tidak sehat justru dapat memperburuk stres. Menurut peneliti, hal ini disebabkan oleh pengaruh makanan tersebut terhadap aliran darah ke otak.

Makanan berlemak bisa membuat tubuh semakin stres

Sebuah tim peneliti dari Universitas Birmingham memberi dua croissant mentega untuk sarapan 21 orang dewasa muda yang sehat.

Kemudian, para peserta studi diminta untuk mengerjakan soal matematika dalam waktu yang cepat. Mereka diberitahu ketika mereka mendapat jawaban yang salah. Mereka juga dapat melihat diri mereka sendiri di layar saat melakukan latihan.

Rosalind Baynham, salah satu peneliti, mengatakan bahwa eksperimen ini dirancang untuk mensimulasikan stres sehari-hari yang mungkin dihadapi di tempat kerja atau di rumah.

Baynham menjelaskan, saat seseorang stres, berbagai hal terjadi di dalam tubuhnya, detak jantung dan tekanan darahnya meningkat, pembuluh darah melebar, dan aliran darah ke otak juga meningkat.

Mengonsumsi makanan berlemak ketika stres dapat menurunkan fungsi pembuluh darah sebesar 1,74%.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penurunan fungsi pembuluh darah sebesar 1% menyebabkan peningkatan risiko kardiovaskular sebesar 13%.

Baynham mengungkapkan, gangguan fungsi pembuluh darah ini bertahan lebih lama lagi ketika peserta studi makan croissant.

Para peneliti mengamati berkurangnya elastisitas arteri pada peserta hingga 90 menit setelah kondisi stres selesai.

Mengonsumsi makanan berlemak juga mengurangi oksigenasi otak di korteks pre-frontal sehingga pengiriman oksigen lebih rendah selama stres dibandingkan ketika partisipan mengonsumsi makanan rendah lemak. Selain itu, makanan berlemak mempunyai efek negatif pada suasana hati.

Rekomendasi makanan yang lebih sehat

Para peneliti mengatakan bahwa mengonsumsi makanan rendah lemak dapat mengurangi dampak stres pada pemulihan masyarakat.

Setelah mengonsumsi makanan rendah lemak, fungsi pembuluh darah masih mengalami efek negatif selama stres. Namun, penurunan ini kembali ke tingkat dasar 90 menit setelah puncak stres.

Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan, dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat, terutama yang kaya polifenol (senyawa tumbuhan bermanfaat dengan sifat antioksidan), penurunan fungsi pembuluh darah ini dapat dicegah sepenuhnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/13/200603323/makan-makanan-berlemak-saat-stres-bisa-berdampak-buruk-bagi-tubuh-ini-kata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke