Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Manfaat Ashwagandha Menurut Penelitian

KOMPAS.com - Selama ratusan tahun, akar dan buah ashwagandha telah digunakan untuk tujuan mengobati berbagai masalah kesehatan.

Nama “ashwagandha” menggambarkan bau akarnya yang berarti “seperti kuda”. Sementara itu, ashwagandha juga dikenal sebagai ginseng India.

Biasanya, ashwagandha dimanfaatkan untuk mengurangi stres dan kecemasan serta mengatasi beberapa kondisi kronis. Beberapa penelitian pun telah dilakukan untuk membuktikan klaim manfaat lain dari ashwagandha.

Manfaat ashwagandha untuk kesehatan

Berikut adalah beberapa manfaat ashwagandha untuk kesehatan menurut penelitian.

1. Membantu mengurangi stres dan kecemasan

Ashwagandha paling dikenal karena kemampuannya mengurangi stres. Ini diklasifikasikan sebagai adaptogen, zat yang membantu tubuh mengatasi stres.

Ashwagandha mungkin membantu mengontrol mediator stres, termasuk heat shock protein (Hsp70), kortisol, dan protein kinase c-Jun N-terminal yang diaktifkan stres (JNK-1).

Hal ini juga mengurangi aktivitas sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), yakni sebuah sistem dalam tubuh yang mengatur respons stres.

Sebuah studi kecil terhadap 58 peserta menemukan, peserta yang mengonsumsi 250 atau 600 mg ekstrak ashwagandha selama 8 minggu mengalami penurunan stres dan kadar hormon stres kortisol menurun secara signifikan dibandingkan dengan peserta yang menggunakan plasebo.

Peserta studi yang mengonsumsi suplemen ashwagandha juga mengalami peningkatan kualitas tidur dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Dengan demikian, penelitian awal menunjukkan, ashwagandha mungkin merupakan suplemen yang bermanfaat untuk mengatasi stres dan kecemasan.

Namun, sebuah ulasan tahun 2021 menyimpulkan bahwa belum ada cukup bukti untuk membentuk konsensus mengenai dosis dan bentuk ashwagandha yang paling tepat untuk mengobati gangguan neuropsikiatri terkait stres seperti kecemasan.

2. Mengurangi gejala beberapa kondisi kesehatan mental

Beberapa bukti menunjukkan bahwa ashwagandha dapat membantu mengurangi gejala masalah kesehatan mental, termasuk depresi, pada populasi tertentu.

Pada sebuah studi, peneliti mengamati efek ashwagandha pada 66 penderita skizofrenia yang mengalami depresi dan kecemasan.

Mereka menemukan bahwa peserta studi yang mengonsumsi 1.000 mg ekstrak ashwagandha setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan depresi dan kecemasan yang lebih besar dibandingkan peserta yang menggunakan plasebo.

Penelitian terbatas dari tahun 2013 juga menunjukkan bahwa ashwagandha dapat membantu memperbaiki gangguan kognitif pada penderita gangguan bipolar.

Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendapat bukti yang lebih kuat untuk klaim kegunaan ini.

3. Membantu meningkatkan testosteron dan kesuburan pada pria

Suplemen ashwagandha, dalam beberapa penelitian, disebut dapat bermanfaat bagi kesuburan pria dan meningkatkan kadar testosteron.

Di dalam satu studi, 43 pria berusia 40-70 tahun dengan kelebihan berat badan dan kelelahan ringan mengonsumsi tablet yang mengandung ekstrak ashwagandha atau plasebo setiap hari selama 8 minggu.

Pengobatan ini dikaitkan dengan peningkatan DHEA-S sebesar 18%, yakni hormon seks yang terlibat dalam produksi testosteron.

Peserta yang mengonsumsi ramuan ashwagandha juga mengalami peningkatan testosteron 14,7% lebih besar dibandingkan peserta yang mengonsumsi plasebo.

Selain itu, sebuah ulasan dari empat studi menemukan, pengobatan ashwagandha secara signifikan meningkatkan konsentrasi sperma, volume air mani, dan motilitas sperma pada pria dengan jumlah sperma rendah.

4. Menurunkan kadar gula darah

Bukti terbatas menunjukkan bahwa ashwagandha berpotensi memiliki beberapa manfaat bagi penderita diabetes.

Ulasan dari 24 studi, termasuk lima studi klinis pada penderita diabetes, menemukan bahwa pengobatan dengan ashwagandha secara signifikan mengurangi gula darah, hemoglobin A1c (HbA1c), insulin, lipid darah, dan penanda stres oksidatif.

Inilah alasannya senyawa tertentu dalam ashwagandha, termasuk yang disebut withaferin A (WA), memiliki aktivitas antidiabetik yang kuat dan dapat membantu merangsang sel untuk mengambil glukosa dari aliran darah.

Meski demikian, penelitian saat ini masih terbatas, dan diperlukan lebih banyak penelitian yang dirancang dengan baik.

5. Meningkatkan fungsi otak

Mengonsumsi ashwagandha mungkin bermanfaat bagi fungsi kognitif. Satu tinjauan dari lima studi klinis menemukan, ashwagandha dapat meningkatkan fungsi kognitif pada populasi tertentu, termasuk orang lanjut usia dengan gangguan kognitif ringan dan penderita skizofrenia.

Studi terhadap 50 orang dewasa menunjukkan bahwa mengonsumsi 600 mg ekstrak ashwagandha per hari selama 8 minggu menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam hal-hal berikut dibandingkan dengan mengonsumsi plasebo:

  • Memori langsung dan umum
  • Perhatian
  • Kecepatan pemrosesan informasi

Para peneliti mencatat bahwa senyawa yang ditemukan di ashwagandha, termasuk WA, memiliki efek antioksidan di otak, yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan kognitif.

6. Membantu meningkatkan kualitas tidur

Banyak orang menggunakan ashwagandha untuk meningkatkan kualitas tidur, dan beberapa bukti menunjukkan bahwa ashwagandha dapat membantu mengatasi masalah tidur.

Sebuah penelitian terhadap 50 orang dewasa berusia 65-80 tahun menemukan, mengonsumsi 600 mg akar ashwagandha per hari selama 12 minggu secara signifikan meningkatkan kualitas tidur dan kewaspadaan mental saat bangun tidur.

Selain itu, ulasan dari lima penelitian berkualitas tinggi menemukan bahwa ashwagandha mungkin dapat:

  • Memiliki efek positif yang kecil namun signifikan terhadap kualitas tidur secara keseluruhan
  • Mengurangi tingkat kecemasan
  • Membantu merasa lebih waspada ketika bangun tidur

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/25/180700523/6-manfaat-ashwagandha-menurut-penelitian-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke