Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Gaya Hidup Sehat Bisa Membantu Mencegah Depresi?

KOMPAS.com - Studi baru mengungkapkan gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko depresi.

Gaya hidup sehat yang dimaksud melibatkan konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, tidur sehar, memilliki hubungan sosial, menghindari merokok, dan terlalu banyak duduk.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar satu dari 20 orang dewasa mengalami depresi.

Kondisi tersebut memberikan beban yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Kendati demikian faktor-faktor yang memengaruhi timbulnya depresi sangat rumit dan mencakup campuran faktor biologis dan gaya hidup.

Untuk menjelaskan tautan itu, tim peneliti internasional termasuk dari Universitas Cambridge dan Universitas Fudan, mengamati kombinasi faktor termasuk gaya hidup, genetika, struktur otak, serta sistem kekebalan dan metabolisme seseorang.

Studi gaya hidup

Dilansir dari Medical Xpress, Selasa (12/9/2023) dalam studinya ini, peneliti kemudian menggunakan UK Biobank, database biomedis dan sumber penelitian yang berisi informasi genetik, gaya hidup, dan kesehatan anonim para partisipannya.

Dengan memeriksa data dari hampir 290.000 orang yang dipantau selama sembilan tahun, tim peneliti mampu mengidentifikasi tujuh faktor gaya hidup sehat yang terkait dengan rendahnya risiko depresi.

Gaya hidup sehat yang dilakukan itu di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang
  • Diet sehat
  • Aktivitas fisik teratur
  • Tidur yang sehat
  • Tidak merokok
  • Kegiatan sedentari rendah hingga sedang (contoh kegiatan sedentari berbaring, duduk, membaca, menonton TV, dan bekerja di depan komputer)
  • Memiliki hubungan sosial.

Dari semua faktor gaya hidup sehat yang dilakukan tersebut, tidur malam yang nyenyak (antara 7 hingga 9 jam semalam) memberikan perbedaan terbesar dan mengurangi risiko depresi termasuk episode depresi tunggul dan depresi yang resistan terhadap pengobatan sebesar 22 persen.

Hubungan sosial secara umum juga mengurangi risiko depresi sebesar 18 persen dan menjadi cara untuk melindungi terhadap gangguan depresi berulang.

Selain itu, gaya hidup sehat dengan konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko depresi sebesar 11 persen. Serta pola makan sehat menurunkan risiko depresi sebesar 6 persen, aktivitas fisik teratur sebesar 14 persen, tidak pernah merokok sebesar 20 persen, dan perilaku sedentari rendah hingga sedang sebesar 13 persen.

Faktor risiko genetik depresi

Tim peneliti juga memeriksa DNA para peserta dan menetapkan masing-masing skor risiko genetik.

Skor ini didasarkan pada jumlah varian genetik yang dimiliki seseorang yang diketahui memiliki kaitan dengan risiko depresi.

Pada orang-orang dengan risiko genetik tinggi, sedang, dan rendah untuk mengalami depresi, tim lebih lanjut menemukan bahwa gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko depresi.

Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah depresi, apapun risiko genetik seseorang.

"Meskipun DNA dapat meningkatkan risiko depresi, studi telah menunjukkan bahwa gaya hidup sehat berpotensi meminimalisirnya," ungkap Barbara Sahakian, dari Departemen Psikiatri di Universitas Cambridge.

Beberapa faktor gaya hidup ini adalah hal yang bisa dikendalikan, jadi mencoba mencari cara untuk memperbaikinya dapat membuat perbedaan nyata dalam kehidupan.

Tim peneliti juga menemukan bahwa gaya hidup, fungsi kekebalan, dan metabolisme saling berhubungan dalam memengaruhi kondisi mental seseorang.

Dengan kata lain, gaya hidup yang buruk berdampak pada sistem kekebalan dan metabolime, yang pada gilirannya meningkatkan risiko deprersi.

Contohnya saja, aktivitas fisik yang buruk dan kurang tidur dapat merusak kemampuan tubuh dalam merespon stes. Kesepian dan kurangnya dukungan sosial juga terbukti meningkatkan risiko infeksi dan meningkatkan penanda defisiensi imun.

"Kita terbiasa menganggap gaya hidup yang sehat penting bagi kesehatan fisik, namun itu sama pentingnya bagi kesehatan mental kita. Gaya hidup yang sehat bagus untuk kesehatan otak dan kognisi tetapi secara tidak langsung meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang lebih sehat dan metabolisme yang lebih baik," papar Christelle Langley, dari Departemen Psikiatri Universitas Cambridge.

"Kita tahu bahwa depresi dapat dimulai sejak masa remaja atau dewasa muda. Jadi mendidik generasi muda tentang pentingnya gaya hidup sehat dan dampaknya terhadap kesehatan mental harus dimulai di sekolah," tambah Jianfeng Feng dari Universitas Fudan.

Studi tentang manfaat gaya hidup sehat dalam mencegah depresi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Mental Health.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/13/123000323/bagaimana-gaya-hidup-sehat-bisa-membantu-mencegah-depresi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke