Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perubahan Iklim Ancam Kelangsungan Hidup Kaktus Terbesar di Dunia

KOMPAS.com - Perubahan iklim global telah mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata di seluruh dunia. Suhu tinggi ini berdampak serius bagi kaktus saguaro, spesies kaktus terbesar di dunia.

Banyak orang pikir kaktus tahan terhadap panas, tapi sebenarnya mereka juga punya batasnya.

Suhu ekstrem penyebab kematian saguaro

Dilansir dari ILF Science (10/08/2023), hasil penelitian menunjukan bahwa wilayah Phoenix mengalami gelombang panas intens, dengan suhu mencapai 43,3 derajat Celcius selama 31 hari berturut-turut.

Situasi ini berpotensi menimbulkan masalah tidak hanya bagi penduduk, tetapi juga bagi beberapa tanaman.

Desert Botanical Garden di Phoenix mengunggah sebuah kabar di instagram, menunjukkan bagaimana suhu panas telah merenggut korban pada kaktus saguaro mereka.

Sedangkan yang lain mengalami dehidrasi parah sehingga tulang rusuk mereka menyusut dan daging mereka menjadi kendur.

Desert Botanical Garden menyimpulkan bahwa meskipun belum ada bukti yang cukup untuk mengklaim bahwa panas ekstrem musim panas ini secara langsung menyebabkan kematian kaktus saguaro, mereka mengatakan tingkat kerusakannya signifikan.

"Sejak 2020, kami mengalami peningkatan angka kematian pada populasi saguaro kami dibandingkan dengan tingkat kematian sebelum tahun 2020," Kimberlie McCue, kepala petugas sains taman itu, mengatakan kepada Associated Press.

Mengenal lebih dekat kaktus saguaro

Kaktus saguaro adalah kaktus mirip pohon besar ikonik asli Gurun Sonora di Arizona dan negara bagian Meksiko Sonora, serta Pegunungan Whipple dan wilayah Imperial County di California.

Sebagai jenis kaktus terbesar di dunia, kaktus saguaro sering mencapai tinggi sekitar 12 meter. Bahkan, kaktus saguaro tertinggi yang pernah diukur mencapai lebih dari 23 meter, menurut informasi dari National Park Service.

Untuk mencapai ketinggian yang luar biasa ini, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Diperkirakan kaktus saguaro biasanya mencapai ketinggian maksimal ketika telah berusia sekitar 200 tahun.

Jaringan akar mereka terbilang sangat besar, pertumbuhannya memanjang hingga 30 meter. Akar saguaro tertancap ke dalam tanah sampai kedalaman 1 meter dengan jenis tunggang.

Dikutip dari Washington Post (10/03/2021), peneliti botani di Bukit Tumamoc melakukan pengamatan penting bahwa tempat yang cocok bagi kaktus adalah gurun.

Saguaro tumbuh pada lingkungan yang panas dan juga kering. Suhu musim panas hariannya bisa mencapai 38 derajat Celcius, dengan curah hujan tahunan kurang dari 12 inci.

"Jika kita bisa menemukan tempat atau lingkungan yang cocok dengan perubahan cuaca ini, maka gurun bisa menjadi salah satu pilihan yang baik." ujar Benjamin T. Wilder, direktur Laboratorium Gurun Universitas Arizona di Tumamoc Hill.

Saguaro tidak suka hidup di dataran rendah.

Mereka yang tinggal di sekitar Cave Creek terlihat sehat. Tetapi, bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan tidak mendapatkan ketinggian yang mereka butuhkan untuk hidup dengan baik.

"Secara keseluruhan, dikatakan bahwa cuaca yang baik untuk kaktus saguaro mungkin akan tetap bagus atau bahkan menjadi lebih baik di beberapa tempat, seperti di lintasan antara Tucson dan California.”ujar Kathryn A. Thomas, peneliti ekologi di US Geological Survey.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/07/093200823/perubahan-iklim-ancam-kelangsungan-hidup-kaktus-terbesar-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke