Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menciptakan Keseimbangan: Tantangan dan Peluang dalam Hubungan antara Ekonomi dan Konservasi

Oleh: S Andy Cahyono

DALAM era modern ini, pertumbuhan ekonomi yang cepat telah menjadi tujuan utama bagi banyak negara di seluruh dunia. Namun, semakin jelas bahwa pertumbuhan ini harus diimbangi dengan konservasi lingkungan yang serius.

Keseimbangan antara ekonomi dan konservasi bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan perjalanan yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan planet ini bagi generasi mendatang.

Kita akan menjelajahi tantangan dan peluang yang ada dalam hubungan kompleks antara ekonomi dan konservasi.

Salah satu tantangan utama dalam mencapai keseimbangan antara ekonomi dan konservasi adalah konflik kepentingan.

Pembangunan ekonomi sering kali memerlukan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, seperti penebangan hutan yang tidak berkelanjutan, penggunaan lahan tanpa kendali, atau ekstraksi mineral dalam skala besar.

Sementara itu, upaya konservasi menekankan perlunya membatasi eksploitasi ini untuk melindungi keanekaragaman hayati dan keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, tantangan lainnya adalah penilaian ekonomi yang tidak memadai terhadap nilai lingkungan. Dalam sistem ekonomi tradisional, aset alam sering dianggap sebagai "gratis" dan kurang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

Hal ini mengakibatkan kurangnya insentif untuk melindungi lingkungan secara berkelanjutan. Bahkan nilai asset alam yang dianggap nol, telah menjadikan eksploitasi berlebih terhadap sumberdaya alam dan biodiversitas.

Meskipun ada banyak tantangan, ada peluang nyata dalam mengintegrasikan ekonomi dan konservasi untuk menciptakan keberlanjutan jangka panjang.

Pertama-tama, pendekatan ekonomi yang berfokus pada "ekonomi sirkular" telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan.

Dalam ekonomi sirkular, bahan-bahan dan sumber daya digunakan berulang kali, mengurangi limbah, dan dampak lingkungan negatif. Ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang seperti daur ulang, teknologi bersih, perbaikan lingkungan, dan pemeliharaan.

Selain itu, ada bukti bahwa perlindungan lingkungan juga dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang langsung. Misalnya, ekowisata dapat memberikan pendapatan kepada komunitas lokal sambil melindungi alam liar.

Pemulihan ekosistem yang rusak, seperti hutan hujan tropis, dapat berdampak positif pada penyediaan air bersih, regulasi iklim, dan potensi pengembangan obat-obatan baru.

Bisnis konservasi juga dapat menjadi pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Misal, bisnis berbasis keanekaragaman hayati, bisnis konservasi komoditas bernilai ekonomi tinggi, bisnis energi baru dan terbarukan, bisnis pemasaran karbon, ekowisata, bisnis bioteknologi, bisnis penyerapan karbon, bisnis restorasi lanskap, bisnis kebun raya, bisnis bioenergi, bisnis limbah, bisnis kawasan konservasi, dan sebagainya.

Pengembangan teknologi hijau dan inovasi

Pengembangan teknologi hijau menjadi tonggak penting dalam usaha menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Teknologi energi terbarukan, seperti tenaga surya, hidro, dan angin, telah membuktikan bahwa ekonomi yang berbasis pada energi bersih adalah mungkin.

Ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga menciptakan peluang baru dalam menciptakan lapangan kerja di sektor energi terbarukan.

Riset teknologi dan inovasi menjadi kata kunci dalam pengembangan ekonomi yang lebih bersih.

Selain itu, inovasi dalam pemantauan lingkungan juga memegang peranan penting dalam konservasi.

Teknologi seperti pemantauan satelit, kecerdasan buatan, dan jaringan sensor dapat membantu mengawasi perubahan lingkungan dengan lebih akurat dan cepat.

Ini memberikan informasi penting bagi pengambil keputusan dalam mengatasi kerusakan lingkungan dan mengurangi dampak ekonomi yang merugikan.

Salah satu faktor penting dalam mencapai keseimbangan antara ekonomi dan konservasi adalah kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga akademis perlu bekerja bersama untuk mengidentifikasi solusi yang komprehensif.

Kemitraan ini dapat melibatkan pemangku kepentingan dalam perencanaan pembangunan, pemantauan lingkungan, dan pelaksanaan program-program berkelanjutan.

Kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan tetap terjaga dalam pertumbuhan ekonomi berkualitas akan membangkitkan aksi bersama yang nyata.

Hubungan antara ekonomi dan konservasi adalah kompleks dan membutuhkan pendekatan yang matang.

Tantangan untuk mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan tidak boleh diabaikan, tetapi peluang yang ada juga tidak dapat dikesampingkan.

Dengan adopsi teknologi hijau, pendekatan ekonomi sirkular, dan kerjasama antar pemangku kepentingan, kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang nyata untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Dengan menjaga keseimbangan antara ekonomi dan konservasi, kita dapat menciptakan dunia di mana kemakmuran manusia selaras dengan kelestarian alam.

S Andy Cahyono
Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE)

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/01/110000223/menciptakan-keseimbangan-tantangan-dan-peluang-dalam-hubungan-antara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke