Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Fenomena Waterspout, Puting Beliung yang Muncul di Danau Toba?

KOMPAS.com - Fenomena dua puting beliung muncul di Danau Toba, Sumatera Utara. Video fenomena alam ini pun viral di media sosial.

Fenomena alam tersebut dikenal dengan waterspout. Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, fenomena itu terjadi pada Minggu (13/8/2023).

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/8/2023), fenomena tersebut terjadi pukul 16.00 WIB di Desa Siregar Aek Nalas, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Menurut Hendro, fenomena waterspout identik dengan puting beliung, tetapi berada di atas permukaan air.

Lantas, apa itu fenomena waterspout dan bagaimana terjadinya?

Dikutip dari National Geographic, waterspout adalah fenomena kolom angin yang berisi angin yang berputar di atas permukaan air.

Kendati namanya waterspout, namun fenomena alam ini tidak mengandung air, baik yang terjadi di lautan atau danau.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dikutip dari situs BMKG, menjelaskan, fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan Cumulonimbus (Cb).

Akan tetapi, tidak semua awan Cb dapat menimbulkan fenomena tersebut. Hal itu bergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Menurutnya, keberadaan awan Cumulonimbus juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, serta dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi fenomena puting beliung atau waterspout.

Jenis waterspout

Waterspout terbentuk karena adanya awan Cumulonimbus. Angin puting beliung tersebut tidak 'menyembur' dari dalam air.

Air yang ada di puting beliung ini terbentuk dari kondensasi di dalam awan. Seperti dikutip dari National Geographic, terdapat dua jenis fenomena waterspout, yakni waterspout tornado dan waterspout cuaca biasa.

Seperti namanya, waterspout tornado berawal dari angin tornado, yang dipengaruhi oleh angin badai petir yang kuat, udara naik dan berputar pada sumbu vertikal. Waterspout jenis ini adalah yang paling kuat dan merusak.

Sedangkan waterspout yang disebabkan oleh dinamika cuaca biasa, cenderung tidak berbahaya.

Awan yang menjadi tempat turunnya tidak bergerak cepat, sehingga angin puting beliung ini seringkali bersifat statis.

Menurut BMKG, terdapat beberapa karakteristik fenomena waterspout yang umumnya terjadi di laut atau danau, seperti dua puting beliung yang tampak di permukaan Danau Toba belum lama ini, di antaranya sebagai berikut.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/16/153000723/apa-itu-fenomena-waterspout-puting-beliung-yang-muncul-di-danau-toba-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke