Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejak Kapan Manusia Mulai Berciuman?

KOMPAS.com - Berciuman bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mengekspresikan perasaan cinta pada pasangan.

Namun ada banyak perdebatan tentang sejak kapan manusia mulai berciuman dengan cara yang romantis.

Dilansir dari New Scientist, Jumat (20/5/2023) banyak sumber mengatakan bukti ciuman paling awal yang dilakukan oleh manusia terdokumentasi dalam teks Sansekerta yang ditulis di tempat yang sekarang disebut India, pada sekitar 3500 tahun yang lalu.

Peneliti kemudian berpendapat ciuman romantis itu kemudian menyebar dari sana ke seluruh dunia. Penaklukan Alexander Agung sering dikatakan berperan dalam proses penyebaran tersebut.

Bukti awal manusia berciuman

Akan tetapi, bukti yang ditemukan di Mesopotamia menemukan ciuman romantis muncul secara independen di banyak tempat dan tidak tiba-tiba menyebar ke seluruh dunia.

Sehingga ini menunjukkan bahwa ciuman dikenal di wilayah yang jauh lebih luas di dunia kuno daripada yang diketahui sebelumnya.

"Mengingat distribusi geografis, saya pikir ciuman pasti memiliki banyak asal. Itu bukan sesuatu yang berasal dari satu tempat," ungkap Troels Pank Arbøll, peneliti dari University of Copenhagen di Denmark menjelaskan tentang sejak kapan manusia mulai berciuman.

Selain itu, dikutip dari IFL Science, Jumat (19/5/2023) bukti dari Mesopotamia menunjukkan pula ciuman seksual muncul jauh lebih awal dari perkiraan yaitu 4500 tahun yang lalu.

Di Mesopotamia kuno yang berada di antara sungai Efrat dan Tigris di Irak dan Suriah saat ini, orang-orang menulis dalam aksara paku di tablet tanah liat.

Ribuan tablet tanah liat tersebut menurut Arbøll, bertahan hingga hari ini dan mengungkapkan bahwa berciuman dianggap sebagai bagian dari keintiman romantis di zaman kuno.

Tablet yang berasal dari sekitar tahun 2500 SM ini juga menggambarkan sejumlah peristiwa aneh yang terkait dengan ciuman.

Misalnya satu teks menggambarkan bagaimana seorang wanita yang sudah menikah nyaris tidak setia setelah berciuman.

Teks lain yang menunjukkan bukti awal manusia berciuman yang lain juga menyebutkan seorang wanita yang belum menikah bersumpah untuk menghindari ciuman dan berhubungan seks dengan seorang pria.

Namun bisa jadi temuan yang ia lakukan bukan merupakan bukti paling awal manusia yang berciuman.

Ia menunjukkan ada bukti tentatif manusia modern dan Neanderthal berciuman, atau setidaknya saling bertukar air liur.

Terlebih lagi, bonobo juga melakukan ciuman seksual dari mulut ke mulut.

Jadi mungkin saja manusia telah berciuman secara seksual lebih lama dari yang ditunjukkan oleh sejarah tertulis.

Hal yang menarik juga ditemukan pada sebuah studi tahun 2015. Peneliti William Jankowiak dari University of Nevada, Las Vegas menemukan bahwa ciuman seksual lebih sering terjadi di iklim dingin.

Ini mungkin karena area wajah adalah satu-satunya yang bisa disentuh sementara bagian tubuh lain tertutup pakaian.

Berciuman dan penyebaran penyakit

Gagasan bahwa ciuman romantis menyebar ke seluruh dunia pada gilirannya juga dikaitakan dengan penyebaran penyakit.

Misalnya sebuah makalah yang dipublikasikan tahun lalu menyatakan virus herpes simpleks 1 menjadi lebih umum karena munculnya ciuman romantis-seksual.

Beberapa teks Mesopotamia juga merujuk pada penyakit yang disebut bu'shanu yang berasal dari kata kerja yang berarti 'bau' dan bermanifestasi dengan gejala yang mirip dengan herpes mulut.

Kendati demikian peneliti berpendapat bahwa berciuman tampaknya telah dipraktikkan oleh berbagai budaya kuno selama ribua tahun sehingga penyebaran herpes tidak mungkin disebabkan oleh peningkatan kebiasaan berciuman secara tiba-tiba.

"Ciuman tidak dapat dianggap sebagai pemicu biologis yang tiba-tiba menyebabkan penyebaran patogen tertentu," tambah Arbøll.

Studi tentang sejak kapan manusia mulai berciuman ini telah dipublikasikan di jurnal Science.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/05/20/080000323/sejak-kapan-manusia-mulai-berciuman-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke