Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Banyak Manusia yang Bisa Tinggal di Bumi?

KOMPAS.com - Populasi di Bumi makin hari makin bertambah. Tahun 2022 lalu, hampir 8 miliar orang hidup di Bumi.

Namun sampai batas mana sebenarnya planet ini dapat menampung populasi manusia atau berapa banyak manusia yang bisa ditampung oleh Bumi?

Bertambahnya populasi manusia bermula sekitar 300.000 tahun yang lalu, ketika Homo sapiens kemungkinan besar pertama kali muncul. Kala itu total populasi kita masih kecil antara 100 hingga 10.000 orang.

Butuh waktu 35.000 tahun lagi untuk melipatgandakan populasi tersebut.

Akan tetapi, saat penemuan pertanian antara 15.000 dan 10.000 tahun yang lalu, Joel E. Cohen, kepala Laboratorium Populasi di Universitas Rockefeller dan Universitas Colombia di New York City seperti dikutip dari Live Science, Minggu (8/1/2023) menyebut tak butuh waktu lama untuk menggandakan populasi.

Saat itu, ada sekitar 1 juta dan 10 juta manusia di Bumi dan hanya 1.500 tahun untuk menjadikannya populasi dua kali lipatnya.

Pada abad ke-16, waktu yang dibutuhkan populasi manusia untuk berlipat ganda semakin pendek yakni menjadi 300 tahun.

Sementara itu, pada pergantian abad ke-19 hanya membutuhkan waktu 130 tahun. Dari tahun 1930 hingga 1974, populasi Bumi berlipat ganda lagi hanya dalam waktu 44 tahun.

Antoni van Leeuwenhoek, ilmuwan dan penemu mikroskop pernah meramalkan bahwa Bumi hanya dapat mendukung 13,4 miliar orang.

Sementara Cohen yang lebih dari 40 tahun melakukan penelitian telah mengumpulkan 65 perkiraan tentang berapa banyak populasi manusia yang dapat hidup di Bumi. Jumlah manusia di Bumi bisa mencapai 1 miliar hingga lebih dari 1 triliun orang.

"Perkiraan berapa banyak orang yang dapat didukung Bumi meningkat dari waktu ke waktu. Berarti ada sedikit konsesus tentang berapa banyak Homo sapiens yang dapat didukung planet kita," kata Cohen.

Ia menjelaskan dalam suatu habitat, suatu populasi akan tetap stabil jika tingkat kelahiran dan kematian sama. Namun perubahan lingkungan, seperti polusi atau penyakit dapat meningkatkan atau menurunkan daya dukung habitat.

Dalam hal populasi manusia, daya dukung Bumi bergantung pada kendala alam dan pilihan manusia. Misalnya, kendala alam adalah termasuk kelangkaan makanan dan lingkungan yang tak ramah.

Sedangkan pilihan manusia termasuk interaksi antara ekonomi dan budaya seperti bagaimana kita memproduksi dan mengkonsumsi barang, tingkat kelahiran, rentang hidup rata-rata dan migrasi.

"Masa depan populasi dunia dipengaruhi oleh campuran kelangsungan hidup dan reproduksi," kata Patrcik Gerland dari Divisi Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City.

Populasi dunia sendiri diproyeksikan mencapai 10,4 miliar orang sekitar tahun 2080-an dan tetap akan berada di angka tersebut hingga tahun 2100.

Akan tetapi, Gerland menekankan bahwa semakin jauh para ahli demografi melihat ke masa depan, maka prediksi mereka menjadi makin spekulatif dan tak pasti.

Akibatnya, saat berbicara soal jumlah daya tampung Bumi itu akan kompleks. Sebab, jumlah manusia yang dapat ditampung Bumi bukanlah angka tetap.

Cara manusia memproduksi dan mengkonsumsi sumber daya alam juga akan memengaruhi bagaimana lingkungan akan mampu mempertahankan populasi masa depan.

Dengan kata lain, mungkin ada batas atas berapa banyak jumlah manusia di Bumi yang dapat ditampung planet ini, tetapi tak ada yang tahu persis berapa angka itu.

Lagi-lagi angka populasi manusia di Bumi ini bervariasi berdasarkan cara manusia memproduksi, mengonsumsi, dan mengelola sumber daya planet ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/09/080200523/berapa-banyak-manusia-yang-bisa-tinggal-di-bumi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke