Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia, Ini Kronologi hingga Gejala yang Dialami

KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan temuan kasus cacar monyet atau monkepox pertama di Indonesia, Sabtu (20/8/2022). Kasus ini ditemukan di Jakarta pada seorang warga Indonesia. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, kasus pertama cacar monyet ini dialami oleh seorang laki-laki yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.

“Laki-laki ini baru pulang dari bepergian luar negeri yang termasuk dari 89 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet saat ini,” kata Syahril dalam Konferensi Pers (Konpers) Kemenkes, Sabtu (20/8/2022).

Kronologi kasus cacar monyet di Indonesia

Syahril menjelaskan, temuan kasus terkonfirmasi positif cacar monyet pertama di negara Indonesia ini merupakan temuan dari hasil deteksi dini yang dilakukan pasien tersebut.

Pasien ini merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari negara yang termasuk dalam 89 negara dengan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pada tanggal 8 Agustus 2022.

Kronologi kasus pertama cacar monyet di Indonesia ini dilaporkan, pada tanggal 14 Agustus 2022, laki-laki tersebut mengalami gejala demam. 

Dengan gejala demam itu, ia tidak langsung berkunjung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat di rumahnya untuk berobat.

Lalu, pada tanggal 16 Agustus gejala yang dirasakannya tidak hanya demam, tetapi sudah bertambah gejala lesi dan ruam-ruam di sekitar tangan, kaki dan organ genitalianya, serta pembesaran kelenjar limfa.

Pada hari itu juga ia berkunjung ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai penyakitnya.

Petugas kesehatan setempat mencurigai gejala-gejala yang diderita laki-laki itu adalah cacar monyet, yang kemudian sampel ruam atau lesi pasien diambil pada tanggal 18 Agustus 2022 untuk dilakukan PCR test.

Hasil PCR test yang dilakukan dari sampel gejala laki-laki itu baru dikeluarkan tadi malam, dengan hasil positif cacar monyet.

“Dapat hasil laporan PCR-nya tadi malam (19/8/2022),” ujarnya.

Menurut Syahril, dicurigai bahwa saat berada di luar negeri, laki-laki tersebut tanpa diketahui telah melakukan kontak erat dengan orang yang positif cacar monyet atau benda-benda yang terkontaminasi cairan yang berisi virus ini.

Penanganan pasien cacar monyet di Indonesia

Berbeda dengan penanganan pada pasien Covid-19, pasien terinfeksi positif cacar monyet tidak membutuhkan ruang ICU di rumah sakit.

Syahril menyebutkan bahwa pasien saat ini diperbolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah saja.

“Saat ini pasien sedang dalam keadaan baik-baik saja, tidak perlu dirawat di ruang ICU rumah sakit karena gejalanya ringan, dan hanya perlu isolasi di rumah,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada dasarnya infeksi cacar monyet memang bersifat ringan dan bisa sembuh sendiri, jika lesi-lesi atau ruam-ruam yang ada telah berhasil pecah sendiri.

Pasien baru akan mengalami kondisi buruk, jika pasien itu sendiri memiliki penyakit komorbit atau penyerta yang bisa bereaksi buruk denagn infeksi cacar monyet itu.

Selain itu, kondisi buruk juga baru terjadi jika pasien mengalam infeksi sekunder dari patogen jahat lainnya.

Dengan begitu, saat pasien mengalami lesi dan ruam-ruam yang banyak akan ada pemeriksaan lebih lanjut kepada pasien, dan jika ada kondisi buruk dengan komorbid yang dimiliki maka dokter akan mengatasi sesuai kondisi yang dialami pasien.

“Treatment yang dilakukan yaitu dengan karena ini virus, biasanya sembuh sendiri, kalau tidak ada komorbid dan infeksi sekunder, biasanya akan sembuh sendiri saat lesi itu pecah,” jelasnya.

“Namun, yang kita fokuskan saat ini adalah jangan sampai adanya penularan dengan adanya kasus ini,” tambahnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/20/183700123/kasus-pertama-cacar-monyet-di-indonesia-ini-kronologi-hingga-gejala-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke