Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diagnosis dan Penanganan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

KOMPAS.com- Banyak hal yang masih terus dipelajari para ahli terkait hepatitis akut misterius pada anak, tetapi banyak hal juga yang sudah bisa kita pelajari dari sekarang, terutama soal diagnosis dan penanganannya. 

Hepatitis akut misterius adalah penyakit peradangan pada organ hati yang tidak disebabkan oleh virus hepatitis yang telah ada.

Ada 5 tipe hepatitis yang telah diketahui sebelum hepatitis akut misterius pada anak-anak mulai melanda sebagian negara di dunia, kelima tipe atau jenis tersebut yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E.

Pada kelima tipe penyakit hepatitis yang ada, sudah diketahui secara pasti jalur dan mekanisme transmisi atau penularan, gejala, serta penyebab utama penyakit hepatitis itu terjadi, yakni infeksi virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).

Dengan indikasi ini, berikut cara para ahli terkait mendeteksi seorang anak apakah memiliki potensi terinfeksi hepatitis akut misterius atau tidak.

Selain itu, mereka juga akan melakukan penganan atau perawatan yang tepat. Namun, di sisi lain, masyarakat juga diminta untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran diri untuk mencegah potensi transmisi ini terjadi.

Diaganosis hepatitis akut misterius

Untuk mendeteksi atau mendiagnosis hepatitis akun misterius pada anak-anak ini, akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Pada pemeriksaan laboratorium, bisa didapatkan peningkatan hasil Serum Glutamin Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT).

Keduanya adalah enzim yang membantu organ hati mencerna protein dan lemak.

Pada anak dengan hepatitis akut misterius, hasil pemeriksaan laboratorium terkait SGOT dan SGPT bisa mencapai lebih dari 500 unit/liter atau lebih dari 10 kali dari nilai normal.

Saat ditemukan hasil pemeriksaan ALT (SGPT) dan AST (SGOT) tinggi lebih dari 500, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yang mencakup beberapa hal berikut.

  • IgM anti-HAV
  • HBsAg
  • IgM anti-HBc (bila HBsAg positif)
  • Anti-HCV atau HCV RNA
  • IgM anti-HDV (bila HBsAG positif)
  • IgM anti-HEV

Seorang anak akan dinyatakan sebagai probable hepatitis akut misterius apabila hasil diagnosis pemeriksaan minimal yang ada yaitu IgM anti-HAV negatif, HBsAg negatif atau IgM anti-HBc negatif (pada HBsAg positif), dan Anti-HCV atau HCV RNA negatif.

Probable hepatitis akut ini juga dikategorikan kepada mereka yang berusia kurang dari 16 tahun, sejak 1 Oktober 2021.

Cara mencegah hepatitis akut misterius

Hepatitis akut misterius diketahui bisa menyebabkan berbagai kondisi gejala klinis pada saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

Oleh karena itu, belajar dari kondisi saat ini, tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan segara upaya pencegahan hepatitis akut pada anak yang bisa dilakukan.

Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, tindakan terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah pencegahan dan melakukan langkah penanganan agar kasus hepatitis akut misterius ini tidak menyebabkan hal buruk.

Berikut empat langkah penanganan hepatitis akut misterius yang perlu Anda pahami.

1. Waspada gejala awal hepatitis akut

Belajar dari beberapa kasus yang saat ini ditemukan di Indonesia, Nadia mengatakan, upayakan orang tua atau orang dewasa yang memiliki anak-anak berusia di bawah lima tahun di rumah, sebaiknya mewaspadai jika ada gejala-gejala awal seperti berikut.

2. Segera bawa pasien ke puskesmas atau RS terdekat

Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan, apakah benar gejala tersebut adalah infeksi hepatitis akut misterius atau bukan.

Ini akan disesuaikan dengan hasil beberapa tes yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan.

3. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan

Nadia mengingatkan, agar para orang tua dan orang dewasa tidak menunggu muncul gejala lanjutan terjadi pada anak agar tidak terlambat.

Pada umumnya, gejala lanjutan yang kerap ditemukan dalam kasus infeksi hepatitis akut misterius pada anak yakni kulit dan mata kuning.

Gejala lanjutan yang kerap timbul dari dugaan infeksi hepatitis akut misterius pada anak-anak yakni:

  • Air kencing berwarna pekat seperti teh
  • BAB berwarna pucat
  • Warna mata dan kulit menguning
  • Gangguan pembekuan darah
  • Kejang
  • Kesadaran diri menurun

4. Segera ke ICU anak

Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.

Perawatan hepatitis akut misterius anak

Seperti yang diketahui, saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih belum menetapkan satu pun kasus di Indonesia sebagai terkonfirmasi positif hepatitis akut misterius.

Sebagian besar kasus, masih masuk dalam kategori probable. Dugaan diberikan kepada pasien dengan hepatitis akut (virus non hepatitis A-E).

Mereka yang berada dalam kategori ini menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium yang ditandai dengan tidak adanya virus hepatitis A sampai E.

Akan tetapi, hasil menunjukkan adanya Serum Glutamin Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) di atas 500 internasional unit per liter (IU/L), dan berusia di bawah 16 tahun.

Probable hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya ini, merujuk pada anak-anak yang hasil pemeriksaan ALT (SGPT) atau AST (SGOT) lebih dari 500 U/L, serta minimal negatif hepatitis A-B-C.

Mereka akan dirawat isolasi, dan dilakukan tindakan sesuai dengan tingkat kesadaran pasien anak tersebut.

Dalam hal ini, penderita hepatitis anak akan dikategorikan menjadi penderita hepatitis fulminan dan hepatitis akut berat.

Perawatan umum untuk pasien anak dengan hepatitis akut yakni sebagai berikut:

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/12/180200523/diagnosis-dan-penanganan-hepatitis-akut-misterius-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke