Dinosaurus Predator Baru Ditemukan, Punya Lengan Kecil Seperti T-rex

KOMPAS.com - Ahli paleontologi di Argentina telah menemukan spesies baru dinosaurus yang memiliki lengan pendek tak proporsional seperti yang dimiliki Tyrannosaurus rex.

Spesies baru dinosaurus yang kemudian diberi nama Meraxes gigas ini ditemukan di tempat yang sekarang disebut wilayah Patagonia utara, Argentina.

"Pada saat M.gigas hidup, wilayah tersebut panas dan lembap dengan banyak saluran air serta vegetasi, termasuk pohon-pohon besar," ungkap Juan Canale, pempimpin proyek di Museum Paleontologi Ernesto Bachmann di Neuquén, Argentina.

Dilansir dari CNN, Jumat (8/7/2022); Meraxes gigas adalah predator top pada masanya. Dinosaurus itu mampu tumbuh mencapai 11 meter dan berat lebih dari empat ton.

M.gigas sendiri diketahui merupakan karnivora yang berasal dari kelompok dinosaurus Carcharodontosauridae yang hidup pada periode Kapur atau sekitar 145 hingga 66 juta tahun yang lalu.

Selama 30 tahun terakhir, sejumlah besar fosil Carcharodontosauridae memang telah ditemukan, tetapi sedikit yang diketahui mengenai tengkorak, lengan, atau kaki mereka.

Misteri itu akhirnya mulai terkuak berkat temuan M. gigas yang fosilnya sangat lengkap dan mampu mengungkap hal yang tak terduga.

"Untuk pertama kali pertama, kami tahu dengan banyak detail tentang bagian-bagian tertentu dari anatomi dinosaurus karnivora raksasa ini," kata Canale.

Para peneliti menemukan kaki depan yang hampir lengkap, yang memungkinkan mereka untuk menyimpulkan bahwa M. gigas memiliki lengan kecil untuk dinosaurus sebesar itu. Fitur tersebut mirip dengan yang dimiliki oleh T-rex.

Mereka juga menemukan tengkorak dan kaki yang hampir lengkap, sehingga memungkinkan peneliti untuk menjelaskan bagaimana kelompok dinosaurus ini berevolusi.

"Ada kecenderungan M.gigas memiliki ukuran tubuh dan tengkorak yang lebih besar tetapi punya lengan yang lebih kecil secara proporsional dengan tubuh," jelas Canale.

Lebih lanjut, di lokasi tempat penemuan M. gigas, peneliti pun menemukan sisa-sisa Argentinosaurus huinculensis yang merupakan herbivora berleher panjang yang berasal dari periode yang sama dengan M. gigas.

Argentinosaurus huinculensis ini diketahui merupakan salah satu hewan darat paling besar sepanjang masa. Namun, berdasarkan gigi tanggal yang ditemukan di lokasi penggalian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa A. huinculensis pun menjadi mangsa bagi M.gigas.

"Bukan kebetulan bahwa dinosaurus herbivora raksasa dan karnivora raksasa hidup di lingkungan yang sama. Mereka sama-sama berjuang, herbivora mengembangkan tubuh yang lebih besar untuk pertahanan, begitu juga karnivora yang punya badan raksasa agar dapat memangsa mereka," papar Canale.

Tak ada hubungan langsung dengan T-rex

Tim peneliti mengatakan pula, meski punya bentuk tangan mirip dengan T-rex, namun M. gigas tak memiliki hubungan langsung dengan T-rex.

Peneliti menyebut bahwa M.gigas berevolusi secara terpisah dengan T-rex dan punah hampir 20 juta tahun sebelum T-rex muncul di Bumi.

Selain itu meski kedua dinosaurus sama-sama memiliki kepala besar dan lengan kecil, struktur tulang mereka sangat berbeda.

"Tak ada hubungan langsung. Nenek moyang M. gigas memiliki lengan yang lebih panjang dan kepala yang lebih kecil dan lengan mereka penting dalam berburu. Tetapi ini berubah seiring waktu," kata Canale.

Penelitian sebelumnya menyebut bahwa spesies dinosaurus yang punya lengan lebih kecil menunjukkan bahwa bagian tubuh itu tak terlalu digunakan.

Namun pada M. gigas, para peneliti berpendapat bahwa kegiatan yang berkaitan berburu seperti meraih atau memegang kepala mangsa akan dilakukan langsung dengan kepala M.gigas.

Fosil juga menunjukkan bahwa meski lengannya pendek, M.gigas berotot dan otot dada mereka juga berkembang dengan baik.

Tim juga menemukan bahwa M.gigas memiliki ornamen seperti jambul, alur, tonjolan, dan tanduk kecil di tengkoraknya, yang kemungkinan digunakan untuk menarik calon pasangan.

Ke depan masih banyak hal yang perlu dikulik dari fosil M.gigas ini sehingga banyak pekerjaan rumah menanti para peneliti.

Temuan ini dipublikasikan di Current Biology.