Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tumor Otak: Penyebab, Gejala, hingga Kebutuhan Asupan Nutrisinya

Tingkat keganasan tumor otak memengaruhi cepat atau lambatnya pertumbuhan tumor.

Begitu massa tumor tumbuh membesar dan menyerang satu lokasi tertentu, gejala penyakit mulai muncul karena sistem saraf turut terganggu.

Jenis dan penyebab tumor otak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan kanker menjadi beberapa jenis.

Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr Hastarita Lawrenti menjelaskan, dua jenis tumor otak ini, yaitu tumor jinak dan tumor ganas (kanker).

Tumor otak jinak adalah tumor otak yang bersifat nonkanker. Sedangkan, tumor otak ganas adalah tumor ganas adalah yang bersifat kanker.

Umumnya, jika tumor jinak sudah diangkat, maka pengobatannya sudah selesai dan kecil kemungkinan untuk tumor tersebut muncul kembali.

Berbeda dengan kanker yang memiliki kemungkinan datang kembali setelah tumor ganas itu diangkat atau usai pengobatan kombinasi.

“Secara teori, sampai saat ini belum diketahui secara pasti tentang penyebab kanker dan tumor,” kata Rita dalam keterangan persnya, Rabu (15/6/2022).

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab tumor atau kanker otak ini, Rita mengatakan, beberapa teori yang diyakini adalah ada perubahan materi genetik, adanya infeksi virus, adanya paparan dengan bahan-bahan yang bersifat karsinogenik dan menyebabkan perubahan pada materi gentik atau mutasi DNA.

Gejala tumor otak

Gejala penyakit mematikan ini tidak sama, menyesuaikan letak tumor berada di bagian otak besar, otak kecil, atau batang otak.

“Otak besar berfungsi penglihatan, berbicara, mendengar, dan kognitif. Kalau otak kecil, itu untuk keseimbangan saat berjalan. Batang otak yang nantinya akan mengatur pernapasan, suhu, atau tekanan darah,” jelasnya.

Rita menjelaskan, apabila lokasi tumor berada di area otak besar, maka gejala yang dialami pasiennya ialah gangguan fungsi penglihatan, gangguan pendengaran, atau gangguan kognitif.

Namun, jika lokasi tumor berada di bagian otak kecil, pasien mengalami kesulitan berjalan dengan seimbang.

Jika lokasi tumor berada di sekitar batang otak, kesulitan mengatur pernapasan menjadi salah satu gejala yang dialami pasien.

Salah satu hal yang dialami pasien tumor otak adalah mual, hingga muntah.


Asupan nutrisi pasien tumor otak

Adanya tumor di otak atau efek kemoterapi yang dilakukan akan berdampak pada asupan nutrisi. Pasien kanker otak, kemungkinan mengalami defisit asupan nutrisi.

Dijelaskan Rita, pejuang kanker yang kesulitan makan berisiko mengalami malnutrisi dan berat badan menurun drastis. Kualitas hidup pun menjadi buruk, karena dapat muncul penyakit lain, seperti infeksi sarkpenia atau massa otot mengecil dan badan menjadi lemas.

“Pejuang kanker harus mendapatkan energi yang banyak, tetapi makannya, susah maka akan menjadi beban tersendiri bagi mereka,” ujar dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi, AIFO-K, selaku Medical General Manager Kalbe.

Dalam kondisi ini, Dedy menyarakan agar pasien dan keluarganya dapat mengupayakan makan sedikit tetapi dengan bobot kalori yang besar dan tinggi protein.

Selain itu juga memenuhi keragaman nutrisi dan bersumber dari jenis makanan yang segar, bukan makanan olahan atau kalengan, tidak tinggi lemak trans dan lemak jenuh.

Untuk itu, Ia menegaskan, apabila nutrisi pasien belum tercukupi, pasien dapat mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung berbagai cakupan nutrisi yang disebutkan di atas.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/19/200100423/tumor-otak--penyebab-gejala-hingga-kebutuhan-asupan-nutrisinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke