Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Jepang Temukan Gen yang Membuat Anjing Jadi Sahabat Manusia

KOMPAS.com - Anjing diketahui sebagai salah satu hewan yang menjadi sahabat terbaik bagi manusia. Kini, para peneliti dari Jepang menemukan bukti adanya gen tertentu yang menyebabkan hal tersebut.

Miho Nagasawa dan timnya yang merupakan peneliti dari Azabu University, Jepang, menyebut mutasi pada gen yang terlibat dalam produksi hormon stres kortisol mungkin berperan dalam domestikasi anjing.

Gen inilah yang memungkinkan hewan untuk mengembangkan keterampilan untuk berinteraksi, serta berkomunikasi dengan manusia.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, tim peneliti mengamati setidaknya 624 anjing domestik untuk melakukan dua tugas.

Pertama, anjing harus menentukan di mana letak makanan di balik mangkuk yang ada dihadapannya.

Sebagai respons, anjing akan memilih dengan isyarat seperti menatap, menunjuk, hingga mengetuk mangkuk.

Nagasawa menjelaskan, eksperimen tersebut dilakukan guna menguji pemahaman hewan tentang gerak tubuh, dan komunikasi dengan manusia.

Kedua, para peneliti menganalisis keterikatan sosial anjing dengan manusia. Dalam tugas tersebut, anjing diharuskan memecahkan masalah untuk mencari cara mengakses makanan.

Dengan begitu, peneliti bisa mengukur seberapa lama anjing menghabiskan waktunya untuk menatap mereka yang menandakan bahwa anjing ingin makan.

“Singkatnya, kami menguji 624 anjing dan mencari kandidat gen yang bertanggung jawab terkait komunikasi anjing dengan manusia," tulis peneliti dalam studinya seperti dilansir dari Independent, Jumat (10/6/2022).

Anjing-anjing tersebut dipisahkan menjadi dua kelompok tergantung pada rasnya.
Kelompok satu terdiri dari ras yang secara genetik, dianggap lebih dekat dengan serigala seperti Akita dan Siberian Husky.

Selanjutnya, kelompok dua terdiri dari semua anjing dengan ras yang secara genetik bukan kerabat dekat serigala.


Hasil studi menunjukkan, anjing-anjing dalam kelompok satu lebih jarang menatap para peneliti dibandingkan anjing lainnya dalam tes kedua.

Temuan ini, kata tim, mengartikan anjing di kelompok itu kurang memiliki keterikatan pada manusia.

Sedangkan, pada tugas pertama tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan di antara setiap ras anjing dalam studi.

Nagasawa lalu mencari perbedaan gen yang berhubungan dengan kemampuan kognitif anjing. Studinya mengungkapkan, terdapat dua perubahan pada gen reseptor melanocortin 2 (MC2R).

Gen tersebut dikaitkan dengan gerakan anjing untuk melakukan tugas pertama, dan juga saat mereka menatap peneliti dalam tugas kedua.

"Gen MC2R adalah yang paling efektif (terkait) keterampilan anjing pada tes pilihan. Menunjukkan bahwa gen ini dapat bermutasi dalam proses domestikasi awal anjing," jelas mereka.

Para peneliti mengatakan, temuannya menunjukkan bahwa selain berperan dalam domestikasi anjing, gen tersebut mungkin mengurangi tingkat stres saat hewan cerdas ini berada di dekat manusia.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/13/080500123/ilmuwan-jepang-temukan-gen-yang-membuat-anjing-jadi-sahabat-manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke