Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Laut Merah Miliki Air Berwarna Merah? Ini Kata Pakar

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin beranggapan, bahwa Laut Merah yang ada di Timur Tengah dinamai berdasarkan warna airnya yang merah.

Namun ternyata, berdasarkan pencitraan satelit di luar angkasa Laut Merah digambarkan dengan garis biru, dari utara ke selatan di sepanjang timur laut Benua Afrika.

Air di Laut Merah pun tidaklah berwarna merah seperti namanya. Lantas, kenapa perairan ini disebut sebagai Laut Merah?

Menurut profesor ilmu kelautan dan atmosfer di Stony Brook University, di New York Karine Kleinhaus, saat ini belum ada ahli yang tahu mengapa laut itu dijuluki sebagai Laut Merah.

Tetapi, kata dia, penamaan Laut Merah mungkin berkaitan dengan tumbuhnya ganggang Trichodesmium erythraeum.

NASA Earth Observatory menyebut, ganggang tersebut termasuk jenis cyanobacteria -- bakteri air yang bertahan hidup dengan cara fotosintesis.

Trichodesmium erythraeum adalah kelompok ganggang biru-hijau, dan bertanggung jawab atas terjadinya 60 hingga 80 persen konversi nitrogen di laut.

Dilansir dari Live Science, Rabu (8/6/2022) ganggang Trichodesmium erythraeum merupakan tumbuhan yang sangat produktif. Mereka dapat ditemukan di sebagian besar lautan tropis, maupun subtropis dunia.

Ganggang itu juga banyak ditemukan tumbuh dengan subur di Laut Merah. Lalu ketika ganggang mati, air di sekitarnya akan berubah warna menjadi coklat kemerahan dan menyebar ke permukaan laut.

Apabila tidak ada gangang laut, warna air di Laut Merah akan nampak biru kehijauan seperti laut pada umumnya.

Ada pula dugaan bahwa Laut Merah dinamai karena terdapat pegunungan Edom yang memiliki tanah merah, dan sering kali memantulkan warna tersebut ke air laut.

"Laut Merah adalah salah satu perairan termuda di dunia dan dibentuk oleh dua lempeng tektonik, Lempeng Arab dan Lempeng Afrika," kata Kleinhaus.

Laut Merah, yang dalam bahasa Arab disebut Al-Bahr Al-Ahmar diapit di antara wilayah timur laut Afrika dengan Semenanjung Arab.


Laut ini membentang sepanjang 1.930 kilometer, dari Teluk Suez di utara ke Teluk Aden di bagian selatan. Sehingga menghubungkan keduanya dengan Samudra Hindia.

Wilayah lautan ini memiliki lebar maksimal sekitar 305 km dengan kedalaman hingga 9.974 kaki atau 3.040 meter, serta luasnya sekitar 450.000 kilometer persegi.

Kleinhaus mencatat, Laut Merah menyimpan beragam keanekaragaman hayati, dan menjadi tempat berlindung terumbu karang dari dampak perubahan iklim.

"Laut Merah adalah hotspot keanekaragaman hayati dengan banyak hewan endemik yang hanya ditemukan di Laut Merah atau Teluk Aden," ujar Kleinhaus.

Perairan itu memiliki terumbu karang terpanjang di dunia, yang membentang sejauh 4.000 km. Terumbu karang yang hidup di sana pun, mampu untuk beradaptasi dengan suhu ataupun kadar salinitas yang sangat tinggi.

"Oleh karena itu, terumbu karang saat ini hidup di bawah suhu maksimum dan diprediksi menjadi salah satu terumbu karang terakhir yang bertahan hidup abad ini," jelasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/10/080500623/apakah-laut-merah-miliki-air-berwarna-merah-ini-kata-pakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke