Asteroid Raksasa Lewat Dekat Bumi Hari Ini, Begini Potensi Dampaknya jika Meleset

KOMPAS.com - NASA memperingatkan mengenai adanya asteroid raksasa 418135 (2008 AG33) yang akan lewat dekat Bumi hari ini, Kamis (28/4/2022).

Asteroid 418135 (2008 AG33) ini memiliki diameter 350-780 meter atau nyaris enam kali tinggi Tugu Monas Jakarta. Ia melesat dengan kecepatan 30 kali lipat kecepatan suara.

Asteroid ini akan lewat di dekat Bumi hari ini dalam jarak 8,5 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan, atau setara 3,2 juta kilometer.

Walaupun 3,2 juta kilometer terdengar sangat jauh sekali, jarka tersebut tergolong sangat dekat dalam standar luar angkasa.

NASA mengategorikan semua obyek luar angkasa yang berada dalam jarak 193 juta kilometer dari Bumi sebagai “obyek dekat-Bumi”.

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, mengatakan, asteroid raksasa ini tergolong asteroid dekat-Bumi kelas Apollo, sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.

Dampak jika asteroid raksasa meleset dari lintasan

NASA menyebutkan, obyek seperti 2008 AG33 yang berada dalam jarak 7,5 juta km dari Bumi dianggap "berpotensi berbahaya".

Sebagai obyek yang dianggap "berpotensi berbahaya", asteroid 2008 AG33 pun akan dimonitor secara ketat oleh para astronom.

Pasalnya, jika asteroid ini meleset dari lintasan yang telah diprediksi, 2008 AG33 bisa bertabrakan dengan Bumi.

Marufin menjelaskan, meskipun saat ini asteroid raksasa mendekati Bumi yang satu ini diperkirakan tidak bertabrakan dengan Bumi, setidaknya hingga satu abad ke depan.

Kendati demikian, asteroid lewat dekat Bumi ini tetap harus terus dimonitor. Sebab, dampak yang dapat ditimbulkan asteroid raksasa ini jika bertubrukan dengan Bumi maka akan cukup merugikan penduduk Bumi.

Ia menambahkan, apabila sebuah asteroid berdiameter 400 meter meluncur dalam jalur tumbukannya dengan Bumi maka lintasannya membentuk sudut 90 derajat terhadap paras bumi akan terjadi tumbukan.

Apabila asteroid ini jatuh di daratan akan membentuk kawah bergaris tengah atau berdiameter 8,7 km.

“Tumbukan ini melepaskan energi sangat tinggi, sampai 314.000 kali lipat energi bom nuklir Nagasaki,” kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

“Dampaknya (asteroid berpotensi bahaya dekati Bumi) akan sangat merusak dan bisa mengganggu iklim dalam skala global,” tambahnya.

Sebagai perbandingan, tipe bom yang menghancurkan Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, pada tahun 1945 adalah bom atom.

Dengan potensi 314.000 kali lipat dibandingkan dengan energi bom nuklir Nagasaki ini, artinya akan sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.

Pada saat kejadian bom nuklir Nagasaki dan Hiroshima saat itu saja diketahui bahwa bom nuklir yang digunakan memiliki kekuatan antara 15 kiloton hingga 20 kiloton bahan peledak.

Menurut laporan workshop Preventive Defense Project 2007, senjata nuklir 10 kiloton saja bisa dengan segera membunuh sekitar 50 persen orang dalam radius 3,2 km dari detonasi darat.