Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hujan Es di Surabaya, Analisis BMKG Ungkap Penyebabnya

Penampakan kejadian ini pun ramai disebarkan oleh masyarakat di media sosial, termasuk salah satunya Twitter.

Akun Twitter @sheibriel2 mengunggah video penampakan tumpukan es di teras rumahnya yang terjatuh bersamaan dengan huian.

Ia menginformasikan kalau hujan es tersebut terjadi di daerah Wiyung.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun membenarkan, bahwa ada kondisi hujan es di sekitar wilayah Surabaya dan sekitarnya hari ini.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo Jawa Timur, Teguh Tri Susanto SSi MT mengatakan, hujan es ini dalam ilmu meteorologi juga disebut dengan hail.

Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola.

Teguh Tri Susanto atau yang akrab disapa Toto menjelaskan, bahwa hujan es ini terjadi disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb).

"Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es," kata Toto kepada Kompas.com, (21/2/2022).

Butiran es ini terjadi ketika downdraft atau aliran udara ke bawah dari awan Cb cukup tinggi, dan didukung juga suhu permukaan atau daratan cukup dingin, maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es.

Berdasarkan citra satelit Himawari-8 IR Enhanced menunjukkan, pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Comulonimbus.

Suhu konvektif sebagai syarat terjadinya awan konvektif tercapai, sehingga membentuk awan penghujan yaitu awan Cumulonimbus yang relatif tinggi dengan ketinggian 8-9 km dengan suhu puncak awan bisa mencapai -69 hingga -100 derajat Celcius.

Serta, nilai reflektivittas awan penghujan pada Citra Radar relatif tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya nilai reflektivitasnya sekitar 50-60 dBz.


Masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan

Saat ditanya mengenai potensi hujan es untuk beberapa hari ke depan, Toto menegaskan bahwa potensinya masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Masih bisa. Karena masih dalam fase puncak musim penghujan," kata dia.

Untuk itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat masih terus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

Bencana hidormeteorologi yang bisa terjadi, yakni hujan intensitas lebat yang dapat disertai angin kencang, hujan es, banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan lain sebagainya.

Sementara, wilayah yang diperkirakan akan terjadi hujan yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir pada petang menjelang malam hari yaitu Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Jember.

Sedangkan, untuk esok hari, Selasa (22/2/2022) yang berpeluang terjadi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir yakni Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kota Kediri, Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/21/173000123/hujan-es-di-surabaya-analisis-bmkg-ungkap-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke