Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Pandemi Selanjutnya Disebut Lebih Parah dari Covid-19 | Daftar Wilayah Berpotensi Banjir

KOMPAS.com - Ilmuwan yang mengembangkan vaksin AstraZeneca memperingatkan, pandemi Covid-19 kemungkinan akan berlangsung lebih lama dan dia juga memprediksi pandemi selanjutnya bakal lebih parah dibanding saat ini.

Selain paparan penemu vaksin AstraZeneca Dame Sarah Gilbert, berita lain dari tanah air yang dikulik dari sudut pandang sains menjadi berita populer lainnya.

Mulai dari memahami istilah ekshibisionisme, gangguan kesehatan mental yang disebut netizen mungkin dialami perempuan berinisial S yang memamerkan alat vitalnya di bandara YIA Yogyakarta.

Kemudian melihat fenomena letusan gunung Semeru dan jaminan kesuburan di masa depan, hingga daftar wilayah berpotensi banjir dari BMKG.

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Selasa (7/12/2021) hingga Rabu (8/12/2021).

Pandemi selanjutnya diperkirakan lebih mematikan dari Covid-19

Salah satu penemu vaksin AstraZeneca Dame Sarah Gilbert memperingatkan, tampaknya pandemi Covid-19 akan berlangsung lebih lama, bahkan pandemi berikutnya diprediksi bisa lebih buruk.

Gilbert memaparkan bahwa terlepas dari dampak pandemi Covid yang dimulai sejak dua tahun lalu, penyakit yang muncul selanjutnya mungkin lebih menular dan diklaim lebih mengancam.

"Ini bukan kali terakhir virus mengancam hidup dan mata pencarian kita. (Pandemi) yang berikutnya bisa lebih buruk. Bisa lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya,” ujarnya.

Ahli vaksinologi di Universitas Oxford tersebut menegaskan, perkembangan ilmu pengetahuan yang didapat selama meneliti virus corona tidak boleh hilang dan harus terus didalami.

Selengkapnya baca di sini:

Penemu AstraZeneca: Pandemi Selanjutnya Lebih Mematikan dari Covid-19

Apa itu ekshibisionisme?

Media sosial kembali dihebohkan dengan video viral seorang wanita berinisial S yang memamerkan payudara dan alat kelaminnya di Bandara YIA (Yogyakarta International Airport) di Kulon Progo.

Banyak orang menyebut perilaku pamer alat vital wanita tersebut sebagai ekshibisionisme. Namun, psikiater dr Adhitya S Ramadianto, SpKJ menjelaskan bahwa aksi S belum tentu dapat disebut ekshibisionis.

Sebab, motif di balik perilakunya sendiri masih belum diketahui.

"Karena rasanya penting (agar) kita enggak serta-merta menyatakan S itu ekshibisionis. Karena kita belum tahu motivasi di balik perilakunya tersebut," jelas Adhitya kepada Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Dia menambahkan, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan jiwa, maka makin banyak pula fenomena perilaku yang dikaitkan dengan masalah kejiwaan seperti yang diberitakan dalam kasus di Bandara YIA ini.

"Namun, untuk menyebut perilaku tersebut sebagai ekshibisionisme akan memerlukan pemeriksaan yang mendalam, bukan hanya berdasarkan konten atau pemberitaan saja," tegasnya.

Selengkapnya baca di sini:

Video Viral Wanita Pamer Alat Vital di Bandara YIA, Apa Itu Ekshibisionisme?

Letusan gunung Semeru dan jaminan kesuburan di masa depan

Setelah satu tahun tiga hari beristirahat, pada 4 Desember 2021 Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur meletus lagi. Letusan ini menghamburkan abu vulkanis, lava pijar yang cair dan awan panas guguran.

Hujan lebat turun mengiringi erupsi Semeru, memicu datangnya lahar yang membawa material vulkanis dari lereng atas-tengah ke lereng bawah.

Aliran kencang lahar telah menghancurkan jembatan Glagah Perak, memutuskan jalur vital transportasi kedua kecamatan yang terdampak erupsi.

Ketika malam tiba, masyarakat harus mengungsi, menyelamatkan diri ke tempat aman agar terhindar dari bencana susulan yang belum dapat diprediksi.

Erupsi gunung api memang merupakan petaka untuk manusia, menghancurkan lingkungan dan merusak infrastruktur di sekitarnya. Namun, setelah letusan nanti, tanah-tanah di sekitar gunung akan subur.

Selengkapnya baca di sini:

Letusan Gunung Semeru dan Jaminan Kesuburan untuk Masa Depan

Daftar wilayah berpotensi banjir

Sejumlah wilayah di tanah air sedang dilanda hujan intensitas deras dan mengakibatkan berbagai bencana, salah satunya banjir bandang.

Selain itu, beberapa waktu terakhir ini juga terjadi banjir bandang yang tidak hanya melanda satu wilayah saja, namun ada beberapa wilayah lainnya yang terkena banjir bandang, mulai dari Pulau Jawa, Bali, Kalimantan sampai Sulawesi.

Salah satu penyebab banjir bandang adalah meluapnya aliran sungai karena sudah masuknya musim penghujan, dan curah hujan yang cukup signifikan terjadi.

Curah hujan yang signifikan saat ini dipicu oleh berbagai kondisi atmosfer seperti siklon tropis Nyatoh, bibit siklon 94W, gelombang Kelvin, gelombanng Rossby Ekuatorial, dan Madden Jullian Oscillation (MJO).

Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tomi Ilham mengatakan, pemicu lainnya yang masih mempengaruhi kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai angin kencang, dan kilat atau petir di Indonesia adalah es siklon tropis Teratai.

Setidaknya ada 26 daerah di Indonesia yang berpotensi banjir pekan ini. Mana saja? Baca di sini:

Banyak Wilayah Banjir, Ini Daftar Daerah Berpotensi Banjir Beberapa Hari ke Depan

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/08/071926623/populer-sains-pandemi-selanjutnya-disebut-lebih-parah-dari-covid-19-daftar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke