Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terapi Vitamin A Lewat Hidung Sedang Diuji Coba untuk Obati Anosmia

KOMPAS.com - Vitamin A nasal, atau yang diberikan melalui hidung saat ini sedang diuji coba untuk digunakan sebagai terapi mengobati anosmia.

Anosmia adalah gangguan indera penciuman yakni hilangnya kemampuan membau atau mencium bau.

Sejak pandemi Covid-19, virus corona memberikan gejala infeksi yang tidak biasa, salah satunya hilangnya bau.

Banyak pasien yang melaporkan gejala Covid-19 tidak bisa mencium bau, atau terganggunya indera penciuman.

Dilansir dari The Independent, Jumat (1/10/2021), dalam uji coba terapi anosmia ini, para peneliti akan meneteskan vitamin A ke lubang hidung pasien.

Dalam uji coba Apollo selama 12minggu, para ahli di University of East Anglia (UEA) akan mengeksplorasi bagaimana vitamin A yang diteteskan pada hidung dapat membantu memperbaiki jaringan hidung yang rusak akibat infeksi virus corona, yang menyebabkan pasien mengalami kehilangan bau atau anosmia.

Para peneliti di universitas tersebut mengatakan bahwa penelitian dari Jerman telah menunjukkan potensi dari manfaat vitamin.

Relawan yang mengikuti uji coba ini akan diminta untuk mencium bau seperti telur busuk dan mawar.

Lalu setelah vitamin A diteteskan pada hidung, para ahli akan melakukan pemindaian otak, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan apakah perawatan ini dapat memperbaiki saraf yang rusak.

“Kami akan mencari perubahan ukuran olfactory bulb, (yakni) area di atas hidung tempat saraf penciuman bergabung dan terhubung ke otak,” kata pemimpin peneliti Profesor Carl Philpott, dari Norwich Medical School di UEA.

"Kami juga akan melihat aktivitas di area otak yang terkait dengan mengenali bau," imbuhnya.

Hasil uji coba terapi anosmia dengan vitamin A ini diharapkan dapat dilakukan selama 12 minggu, setelah itu, terapi vitamin A pada orang yang mengalami anosmia dapat dimulai pada Desember ini.

Kehilangan atau perubahan indra penciuman adalah gejala umum Covid-19, meskipun banyak virus lain, seperti flu, juga dapat menyebabkan gangguan tersebut.

Sementara itu, kebanyakan orang secara alami mendapatkan kembali kemampuan penciumannya dalam beberapa minggu, namun ada juga yang dibiarkan dan gangguan ini berlanjut lama.

Prof Philpott menambahkan tim UEA berharap bahwa suatu hari nanti, penelitian ini dapat membantu meningkatkan kehidupan jutaan orang di seluruh dunia yang menderita kehilangan penciuman, dengan mengembalikan indra kelima mereka.

Vitamin A sudah diketahui bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh dan untuk penglihatan.

Sumber vitamin A banyak ditemukan secara alami di banyak makanan susu.

Akan tetapi, meski dapat dikonsumsi dari suplemen, namun terlalu banyak asupan suplemen vitamin A juga bisa berbahaya bagi tubuh. Diharapkan terapi vitamin A obati anosmia pada pasien Covid-19.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/02/100100723/terapi-vitamin-a-lewat-hidung-sedang-diuji-coba-untuk-obati-anosmia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke