Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenkes Ungkap 4 Alasan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Hanya untuk Nakes

KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan, dosis ketiga vaksin Covid-19 hanya akan diberikan untuk tenaga kesehatan (nakes).

"Dosis ketiga saat ini hanya untuk tenaga kesehatan dan tenaga pendukungnya," kata Nadia melalui keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informastika RI, Sabtu (14/8/2021).

Nadia menambahkan, dosis ketiga vaksinasi Covid-19 ini sementara hanya untuk nakes dan tenaga pendukungnya itu karena mereka memiliki risiko yang jauh lebih tinggi, terutama pada saat merawat pasien-pasien yang ada di puskesmas, rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya.

Diketahui bahwa keputusan kemenkes atas dosis ketiga vaksin ini juga melihat data mengenai kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan dan juga kematian pada periode pandemi di tahun 2021 ini.

Analisis pernyataan di atas, didapatkan berdasarkan data studi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dengan melibatkan 71.455 tenaga kesehatan, yang dilakukan di DKI Jakarta pada periode Januari-Juni 2021.

Studi dilakukan untuk mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac 1 dosis, 2 dosis dan yang belum divaksinasi. 

Berikut 4 alasan Kemenkes, mengapa dosis ketiga vaksin Covid-19 atau vaksin booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan atau nakes.

1. Risiko infeksi Covid-19

Hasil dari studi ini menyimpulkan, bahwa pada periode Januari-Maret 2021, vaksin Sinovac cukup efektif dalam mencegah infeksi Covid-19. Namun, pada periode April-Juni, vaksinasi lengkap kurang cukup melindungi kesehatan dari infeksi Covid-19.

Sebanyak 5 persen dari tenaga kesehatan yang mendapat vaksinasi lengkap dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada periode April-Juni 2021.

Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi pada periode Januari-Maret 2021 yakni jumlahnya hanya 0,98 persen.

2. Risiko rawat inap

Nadia menjelaskan, para periode April-Juni 2021, efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah perawatan akibat Covid-19 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.

Namun, efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah perawatan adalah 74 persen (65-80 persen) berkurang menjadi 53 persen (33-67 persen).

Berdasarkan analisis data yang ada, diketahui pada periode April-Juni proporsi nakes yang mendapat vaksin Covid-19 dosis lengkap dan dirawat berkurang hingga 6 kali lipat lebih rendah yakni dari 18 persen menjadi 3,3 persen.

3. Fatalitas (kematian)

Berdasarkan studi tersebut, diketahui pula bahwa sepanjang Januari-Juni 2021, tercatat ada 20 tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat infeksi Covid-19.

Sebagian besar atau sekitar 75 persen kematian kesehatan yang belum divaksinasi atau baru mendapatkan vaksinasi dosis 1.

Untuk tingkat fatalitas pada bulan Januari-Maret, proporsinya bagi yang belum menerima vaksinasi adalah 0,68 persen, yang telah divaksin dosis 1 adalah 0,30 persen, dan bagi yang telah menerima dosis lengkap (dosis 2) adalah 0,21 persen.

Sementara, untuk tingkat fatalitas pada April- Juni, bagi yang belum divaksinasi mencapai angka 2,5 persen, yang telah divaksinasi dosis 1 adalah 0,85 persen dan bagi yang telah mendapat dosis vaksin lengkap turun hingga 0,16 persen.

Peningkatan proporsi kematian usai fatalitas ini terjadi pada tenaga kesehatan yang belum atau hanya divaksinasi 1 dosis.

Diketahui, efektivitas vaksin Sinovac dalam mencegah kematian adalah 95 persen (53-99 persen) pada bulan Januari-Maret, berkurang menjadi 79 persen (20-94 persen) pada periode April-Juni 2021.

4. Vaksin Covid-19 masih efektif

Kendati didapatkan beragam data di atas, Nadia menegaskan, vaksinasi lengkap yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut masih efektif melindungi dari risiko perawatan dan kematian akibat Covid-19.

Vaksinasi diiringi dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat membantu mengurangi resiko keparahan dan kematian akibat infeksi Covid-19. 

Nadia memastikan, pemberian vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster untuk nakes ini juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI.

“Atas dasar ini pula Kemenkes memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk menambah perlindungan bagi nakes yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 karena tugasnya,” tegasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/14/170300123/kemenkes-ungkap-4-alasan-dosis-ketiga-vaksin-covid-19-hanya-untuk-nakes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke