Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Vaksin AstraZeneca Efektif Lawan Varian Delta | Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksin Covid-19

KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, Indonesia mengalami kenaikan kasus Covid-19 dan sudah ratusan orang terinfeksi varian Delta, varian yang paling menular.

Menurut studi terbaru, vaksin AstraZeneca ternyata memiliki kemampuan untuk menekan risiko rawat inap karena varian Delta sampai 94 persen.

Selain berita soal keampuhan vaksin AstraZeneca melawan varian Delta, ada informasi tentang apa saja sih yang harus dilakukan sebelum divaksinasi.

Berita populer Sains Kompas.com edisi 23 Juni 2021 hingga 24 Juni 2021 lainnya adalah gejala pembekuan darah yang jarang terjadi usai vaksin hingga saran Satgas IDI agar Indonesia lockdown 2 minggu.

Berikut rangkumannya:

1. Vaksin AstraZeneca lawan varian Delta

Hasil penelitian terbaru menunjukkan, vaksin Covid-19 AstraZeneca efektif menekan risiko rawat inap karena varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India.

Menurut studi yang dilakukan di Inggris ini, vaksin AstraZeneca mampu mengurangi risiko rawat inap karena varian Delta hingga 94 persen.

Hal ini disampaikan perusahaan AstraZeneca pada Selasa (22/6/2021).

Penting diingat, vaksin AstraZeneca lebih efektif melawan varian Delta dalam dosis penuh, dua kali suntik vaksin.

Baca selengkapnya di sini:

Vaksin AstraZeneca 94 Persen Efektif Cegah Risiko Rawat Inap karena Varian Delta

2. Hal yang harus dilakukan sebelum vaksin Covid-19

Masyarakat Indonesia sudah mulai menerima dosis vaksin Covid-19. Vaksin bisa membantu tubuh untuk membangun antibodi.

Antibodi berguna untuk membuat tubuh siap dan sudah mengenali jika tubuh menghadapi langsung virus SARS-CoV-2.

Sehingga, gejala yang ditimbulkan akan lebih rendah dan lebih ringan.

Untuk memastikan tubuh memberikan reaksi yang optimal terhadap vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh, 7 hal yang harus dilakukan sebelum vaksin Covid-19 dapat dibaca di sini:

7 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksin Covid-19

3. Gejala pembekuan darah yang sangat jarang terjadi usai vaksin AstraZeneca

Ahli menegaskan, kejadian pembekuan darah akibat vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca memang dipercaya bisa terjadi, tetapi itu adalah kejadian yang sangat langka atau jarang terjadi.

Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi UGM & Mantan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/6/2021).

"Tetapi kejadiannya sangat jarang," kata Prof Zullies dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/6/2021).

Menurut Prof Zullies, mekanisme penyebab pembekuan darah akibat dosis vaksin AstraZeneca ini pastinya masih dipelajari.

Akan tetapi, seorang peneliti Jerman, Greinacher, menduga bahwa reaksi pembekuan darah yang jarang ini berkaitan dengan platform vaksinnya, yaitu viral vector vaksin Covid-19 AstraZeneca yang menggunakan adenovirus.

Apa saja gejala efek pembekuan darah? Baca di sini:

Gejala Pembekuan Darah yang Jarang Terjadi Akibat Vaksin AstraZeneca

4. Satgas IDI Sarankan Indonesia Lockdown 2 Minggu

Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menegaskan, sudah saatnya pihak berwenang mengambil kebijakan untuk lockdown.

"Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu," kata Prof Zubairi yang akrab disapa Profesor Beri dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Senin (21/6/2021).

Lockdown itu menurutnya, dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas adalah menahan situasi pandemi jadi ekstrem - yang akan membahayakan lebih banyak nyawa lagi.

Seperti diketahui, angka kasus konfirmasi positif di Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari, dan saat ini kondisinya menurut para ahli sudah cukup mengkhawatirkan.

Satgas Covid-19 mencatat, hingga pukul 12.00 WIB, Selasa (22/6/2021) kasus Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 13.668 orang dalam 24 jam.

Dengan begitu, total kasus corona di tanah air sudah mencapai 2,018 juta orang, dengan kasus aktif yang terus bertambah.

Baca penjelasan lengkapnya kenapa kita perlu lockdown atau PSBB ketat:

Kondisi Covid-19 di Indonesia Terus Melonjak, Prof Zubairi Djoerban Sarankan Lockdown 2 Minggu

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/24/070100823/populer-sains-vaksin-astrazeneca-efektif-lawan-varian-delta-hal-yang-harus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke