Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli: 2 hingga 6 Bulan Paska Negatif, Pasien Masih Bisa Alami Long Covid

"Long Covid itu memang masih bisa terjadi setelah 2 bulan, 3 bulan, sampai 6 bulan paska (pasien Covid-19) keluar dari rumah sakit (setelah negatif Covid-19)," kata dr Erlang Samoedro SpP(K), Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RSUP Persahabatan, Sabtu (3/4/2021).

Long Covid adalah menetapnya gejala-gejala tertentu pada pasien Covid-19, yang sudah dinyatakan sembuh sampai berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Umumnya, 13.3 persen pasien mengalami gejala Long Covid setelah lebih dari 28 hari sembuh.

Sekitar 4,5 persen lainnya mengalami gejala saat lebih dari 8 minggu, dan 2,3 persen mengalami gejala menetap tersebut setelah 12 minggu.

Dalam diskusi Webinar Awam Long Covid-19 bertajuk Sindrom Pasca Covid, Erlang menjelaskan gejala yang baru ataupun berkepanjangan seperti Long Covid ini dapat terjadi pada semua pasien post Covid.

"Paling sering sekali dialami oleh mereka yang perlu perawatan rumah sakit saat terinfeksi (positif) Covid-19," ujarnya.

Pasien Long Covid tidak hanya semata kelainan paru, melainkan juga melibatkan berbagai organ lain.

Oleh karena itu, pasien yang telah dinyatakan negatif atau sembuh dari Covid-19 masih tetap membutuhkan pelayanan kesehatan pasien Covid-19.

Hal ini dikarenakan berdasarkan data, setelah sembuh, 45 persen pasien akan membutuhkan perawatan kesehatan. Sekitar 4 persen membutuhkan rehabilitasi rawat inap, dan 1 persen akan permanen membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Masih ada juga gejala yang menetap (setelah sembuh Covid-19), Long Covid," ujarnya.

Erlang juga berkata, Long Covid hanyalah salah satu dari kejadian sindrom pasca covid akut dan menjadi kasus tertinggi yang dialami pasien sembuh infeksi Covid-19.

Selain Long Covid, ternyata data menunjukkan keluhan lain yang perlu diperhatikan oleh pasien paska sembuh dari infeksi adalah komplikasi rawat inap, sindrom perawatan pasca-intensif (post-intensive care syndrome/PICS), gangguan inflamasi multisistem (multisystem inflammatory disorder), guillain-barre, dan lain sebagainya.

"Perlu penanganan komprehensif untuk pasien Long Covid," tuturnya.

Gejala-gejala Long Covid

Berdasarkan data Departemen Pulmonologi FKUI-RS Persahabatan, 2021, oleh Agus Dwi Susanto, Fathiyah I, Irandi P, et al menghimpun gambaran klinis dan kualitas hidup pasien Pasca Covid-19 yang menetap di Indonesia.

Tim tersebut membagi dua kelompok Long Covid di Indonesia, yaitu pasien dengan gejala post Covid menetap dan pasien yang tidak ada gejala post Covid-19.

Didapatkan dari 852 pasien partisipan, sekitar 36,5 persen pasien sembuh Covid-19 tidak mengalami gejala post Covid apapun.

Sedangkan, 63,5 persen pasien sembuh Covid-19 mengalami gejala post Covid menetap atau Long Covid. Berikut gejala-gejalanya:

- Fatigue (kelelahan berlebih)

- Batuk

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Gangguan tidur

- Sesak napas

- Nyeri sendi

- Ansietas

- Jantung berdebar

- Gangguan konsentrasi

- Mual

- Hidung tersumbat

- Anosmia

- Nyeri tenggorokan

- Depresi 

- Demam

- Diare

- Muntah

Namun demikian, Erlang berkata, tidak semua pasien yang mendapatkan perawatan di rumah sakit dan sembuh dari infeksi Covid-19 akan mengalami gejala-gejala Long Covid seperti disebutkan di atas.

"Tapi kalau pasien merasa setelah sembuh punya gejala-gejala menetap, maka perlu penanganan komprehensif untuk pasien Long Covid," ujarnya.

Pasalnya, meski gejala-gejalanya tampak seperti penyakit lain pada umumnya, untuk menegakkan diagnostik dan terapi yang tepat, pasien tetap memerlukan pemeriksaan dan rekomendasi dari dokter penanggung jawabnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/08/183000823/ahli--2-hingga-6-bulan-paska-negatif-pasien-masih-bisa-alami-long-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke