Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Manfaat Vaksin AstraZeneca Besar | Siklon Tropis Seroja Berpotensi Picu Meteo-Tsunami

KOMPAS.com - Vaksin AstraZeneca menjadi perbincangan hangat usai ada laporan kasus pembekuan darah. Pernyataan terbaru WHO tentang vaksin AstraZeneca adalah vaksin memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibanding risikonya.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com, edisi Rabu (7/4/2021) hingga Kamis (8/4/2021).

Selain soal vaksin AstraZeneca, bahasan serba-serbi hewan kemarin juga menarik untuk disimak, yakni tentang orca.

Orca atau dijuluki paus pembunuh merupakan predator atas di laut. Tapi apakah orca menyerang manusia? Bagaimana penjelasannya?

Kemudian kabar dari Mars, Robot NASA yang dinamai InSight mendeteksi ada dua gempa kuat mengguncang planet merah.

Terakhir, ahli mengatakan bahwa siklon tropis Seroja berpotensi timbulkan Meteo-Tsunami. Apa itu?

Berikut ulasan berita populer Sains yang patut Anda simak:

1. WHO: manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risikonya

Vaksin AstraZeneca menuai beragam pro dan kontra, terutama soal risiko efek samping dari vaksin tersebut.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa manfaat vaksin Covid-19 ini jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

WHO memperkirakan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/4/2021), tidak akan ada alasan untuk mengubah penilaian terhadap manfaat vaksin AstraZeneca dalam melindungi orang-orang dari Covid-19.

Sebab, menurut Rogerio Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO, manfaat vaksin virus corona yang dikembangkan bersama University of Oxford itu lebih besar daripada risiko dari efek samping yang ditimbulkan.

"Apa yang dapat kami katakan adalah penilaian yang kami miliki saat ini, dan ini sedang dipertimbangkan oleh para ahli, adalah bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin AstraZeneca sebagian besar masih positif," kata Gaspar dalam konferensi pers WHO di Jenewa, Swiss.

Baca selengkapnya di sini:

WHO: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar daripada Risikonya

Orca atau paus pembunuh adalah predator puncak di rantai makanan. Tidak ada hewan lain yang berburu orca.

Paus pembunuh memakan banyak jenis mangsa seperti ikan, anjing laut, burung laut, dan cumi-cumi.

Mamalia laut yang satu ini dapat membunuh paus yang lebih besar dari dirinya, seperti paus minke. Dan mereka adalah satu-satunya hewan yang dapat mendahului hiu putih besar.

Meski dikenal sebagai hewan pembunuh, namun sebenarnya orca tidak menyerang manusia.

Baca penjelasannya di sini:

Serba-serbi Hewan: Dijuluki Paus Pembunuh, Apa Orca Mengincar Manusia?

Wahana luar angkasa, robot InSight, milik badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA) merasakan guncangan gempa kuat, Marsquakes, yang terdeteksi pada Maret lalu.

Gempa tersebut berasal dari daerah dekat ekuator Mars yang dikenal sebagai Cerberus Fossae.

Dikutip dari Science Alert, Rabu (7/4/2021), gempa di Mars ini tercatat berkekuatan M 3,1 hingga M3,3 pada 7 Maret dan 18 Maret lalu.

Gempa Mars memperkuat Cerberus Fossae sebagai salah satu wilayah di planet merah dengan aktivitas geologis paling aktif.

Marsquake yang sama kuatnya juga tercatat pernah mengguncang wilayah yang sama pada tahun 2019.

Cerberus Fossae adalah wilayah di Planet Merah yang memiliki banyak celah-celah besar yang hampir semuanya saling terhubung atau pararel. Di mana serangkaian celah ini terbentuk ketika kerak planet ditarik terbuka oleh peristiwa vulkanik yang dramatis.

Selengkapnya baca di sini:

Robot InSight NASA Deteksi 2 Gempa Kuat Guncang Planet Mars

Ahli Tsunami Indonesia, Widjo Kongko mengatakan, bahwa siklon tropis atau badai Seroja tidak memicu terjadinya gelombang tsunami, melainkan hanya meteo-tsunami.

"Siklon (tropis) Seroja bisa timbulkan apa yang disebut meteo-tsunami," kata Widjo kepada Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

Pernyataan Widjo Kongko ini menanggapi isu terkait prediksi gelombang tsunami, yang bisa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia akibat siklon tropis Seroja.

Meteo-tsunami adalah sebutan singkat dari tsunami meteorologi.

Meteo-tsunami ini disebabkan oleh peristiwa cuaca seperti badai, tornado, badai petir, kondisi atmosfer pada umumnya, atau apapun yang menyebabkan terjadinya perubahan tiba-tiba dalam tekanan atmosfer.

Perubahan ini menghasilkan tinggi gelombang kecil (kurang dari 5 cm) di perairan dalam, tetapi seperti tsunami konvensional, gelombang ini tumbuh lebih tinggi saat bergerak ke perairan dangkal dan menghantam pantai.

"Tinggi meteo-tsunami biasanya moderate atau sedang, di bawah 6 meter," ucap Widjo.

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Ahli: Bukan Tsunami, tapi Siklon Tropis Seroja Berpotensi Timbulkan Meteo-Tsunami

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/08/070000623/populer-sains-manfaat-vaksin-astrazeneca-besar-siklon-tropis-seroja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke