Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengurutan Genom Mutasi Virus Corona Baru CDC Tak Capai Target

KOMPAS.com- Melipatkan gandakan pengurutan genom menjadi target Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk mengawasi mutasi virus corona baru.

CDC Amerika Serikat pada awal tahun ini telah menyampaikan akan melipat gandakan pengurutan genom virus SARS-CoV-2 untuk mengawasi potensi berbahaya dari kemungkinan munculnya varian baru virus corona.

Targetnya dapat mengurutkan sekitar 3.500 sampel virus corona tambahan per minggu. Namun, hingga pekan ini, hanya sekitar 2.250 hingga 2.650 sampel tambahan yang diurutkan, seperti diberitakan CNN, Jumat (22/1/2021).

Menurut CDC, dengan lebih banyak laboratorium swasta yang dilibatkan, maka diharapkan dapat membantu upaya pengurutan genom SARS-CoV-2 tersebut.

Berburu mutasi baru adalah bagian penting dalam memerangi penyebaran virus corona.

Meskipun sebagian besar mutasi virus ini tidak berbahaya, namun beberapa mungkin dapat menyebar lebih cepat, lebih mematikan, atau terbukti kebal terhadap vaksin virus corona.

Amerika Serikat telah dikritik terkait rendahnya pengawasan mutasi virus corona, dengan upaya pengurutan genom oleh banyak ahli di dunia.

Menurut analisis Broad Institute of Harvard dan Massachusetts Institute of Technology dengan menggunakan data dari GISAID, AS berada di peringkat ke-33 di dunia untuk urutan per 1.000 kasus Covid-19.

Peringkat AS tersebut tertinggal jauh dari negara-negara yang memiliki jauh lebih sedikit sumber daya, seperti Senegal dan Burkina Faso.

"Kami bahkan tidak melakukan sebaik Ouagadougou (ibu kota Burkina Faso)," kata Dr. Peter Hotez, spesialis penyakit menular di Baylor College of Medicine.

Joe Biden, presiden Amerika Serikat terpilih pada pekan lalu mengatakan akan meningkatkan pendanaan untuk upaya pengawasan virus corona begitu dia menjabat.

"Kami sama sekali tidak memiliki jenis kemampuan pengawasan yang kuat yang dibutuhkan untuk melacak wabah dan mutasi virus corona," menurut rencana penyelamatan Amerika Biden yang dikeluarkan minggu lalu.

"Melacak cara virus berubah dan bergerak melalui populasi sangat penting untuk memahami wabah, menghasilkan pengobatan dan vaksin, serta mengendalikan pandemi,".

Koordinator virus corona Gedung Putih, Jeff Zients pada Rabu lalu mengatakan bahwa dana tersebut harus berasal dari Kongres.

Para ahli mengatakan bahwa untuk melacak mutasi virus saat terjadi dan merespons dengan cepat, pengurutan di AS perlu meningkat secara dramatis.

"Mereka tidak perlu menggandakan upaya mereka. Mereka perlu setidaknya 10 kali upaya," kata David Montefiori, ahli virus di Duke University Medical Center.

Pengurutan genom SARS-CoV-2 di AS ditingkatkan

Perburuan mutasi virus corona dilakukan ilmuwan dengan mengambil sampel virus dari hidung pasien dan menganalisis urutan genetiknya.

CDC melakukan pengurutan genom di labnya sendiri, serta mendanai pengurutan genetik virus di lab kesehatan masyarakat di seluruh negeru dan lab komersial.

Awal tahun ini, direktur Kantor Deteksi Molekuler Lanjutan CDC di National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases, Gregory Armstrong mengatakan lembaga ini berharap dapat meningkatkan jumlah genom virus dalam dua minggu.

Dengan target setiap minggu setidaknya dari sekitar 3.000 genom menjadi 6.000 genom, itu peningkatan 3.500 urutan per minggu.

Kendati sejak awal pengurutan genom virus penyebab Covid-19 itu telah meningkat, tetapi tidak sebanyak 3.500 genom per minggu seperti yang diharapkan.

Jumlahnya hanya tercapai antara 2.250 hingga 2.650 per minggu. Artinya, pengurutan genom di AS ini melewatkan sekitar 850 sampai 1.250 sampel.

CDC masih berupaya keras memenuhi target pengurutan genom virus corona SARS-CoV-2 di awal tahun ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/23/120100623/pengurutan-genom-mutasi-virus-corona-baru-cdc-tak-capai-target

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke