Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Nyeri Sendi Tanda Harus Menurunkan Berat Badan, Kok Bisa?

Osteoarthritis (OA) adalah salah satu kondisi nyeri sendi yang paling umum dan obesitas kini diyakini sebagai salah satu faktor pemicu osteoarthritis.

Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh ketika kita kelebihan berat badan? Melansir Cleveland Health Clinic, beberapa ahli membahasnya dan mengungkap apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risikonya.

1. Sendi di bawah tekanan

“Sendi di bagian bawah tubuh Anda - terutama lutut dan pinggul - menanggung sebagian besar berat badan Anda,” kata Robert Bolash, MD, spesialis di Departemen Manajemen Nyeri Klinik Cleveland.

Itulah mengapa, jika tubuh bertahun-tahun membawa beban berlebih akan berkontribusi pada sendi yang sakit, bengkak, dan kaku.

Dengan osteoarthritis, "bantalan" tulang rawan di dalam sendi akan merosot. Tulang kemudian bergesekan satu sama lain, menyebabkan iritasi, nyeri, dan bengkak. Semakin berat sendi menahan beban, semakin banyak kerusakan pada tulang rawan.

Faktanya, menurunkan berat badan sangat berpengaruh dalam mengelola efek osteoarthritis pada sendi tubuh bagian bawah.

2. Berat badan berkurang, tekanan berkurang

“Menurut sebuah penelitian, memertahankan berat badan ideal sangat penting, dan jika kelebihan berat badan, menurunkan berat badan sebanyak 4.5 kilogram dapat menurunkan perkembangan osteoartritis pada lutut hingga 50 persen,” kata ahli reumatologi Elaine Husni, MD, MPH, direktur Cleveland Klinik Pusat Perawatan Arthritis dan Musculoskeletal.

“Ini jelas merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.”

Studi secara konsisten menunjukkan, orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko osteoartritis yang lebih tinggi daripada orang yang tidak kelebihan berat badan.

Satu studi menemukan, mereka yang mengalami obesitas (dengan indeks massa tubuh [BMI] antara 30 hingga 35) empat hingga lima kali lebih mungkin terkena arthritis di lutut.

Jika Anda mengalami nyeri sendi yang disebabkan oleh berat badan, menurunkan berat badan, dan mengurangi tekanan pada sendi dapat meredakan gejala nyeri sendi.

Meski tubuh Anda tidak dapat menumbuhkan kembali tulang rawan, menurunkan berat badan dapat membantu sendi rematik terasa lebih baik dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

3. Olahraga air

Cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengatur pola makan sehat dan olahraga.

Dr Bolash merekomendasikan olahraga air untuk mereka yang mengalami nyeri sendi. Berenang, aerobik air, dan jalan kaki di kolam renang adalah pilihan yang baik.

“Di dalam air, tubuh Anda mengapung, dan mengambil banyak beban dari persendian, sehingga saat bergerak tidak terlalu menyakitkan,” jelas Dr. Bolash.

“Pada saat yang sama, air memberikan ketahanan yang memungkinkan Anda untuk mengaktifkan otot tanpa membebani sendi.”

Latihan aktivitas dan mobilitas adalah perawatan lini pertama Dr. Bolash untuk pasien dengan nyeri sendi. Jika mobilitas menjadi tantangan, ia sering mengarahkan pasien ke ahli terapi fisik yang dapat memberi nasihat tentang gaya berjalan, alas kaki yang tepat, dan cara mencegah rasa sakit selama bergerak.

Mencegah nyeri sendi

Perawatan terbaik untuk nyeri sendi adalah mencegahnya. Sangat penting meringankan beban tubuh, untuk melindungi pinggul dan lutut Anda dalam jangka panjang dengan menurunkan berat badan.

Ketahui indeks massa tubuh dan lingkar pinggang untuk mengelola berat badan.

Jika memang perlu menurunkan berat badan beberapa kilogram, mulailah bergerak sekarang sebelum Anda kesulitan bergerak.

Selain itu, modifikasi pola makan juga tentu perlu dilakukan untuk menurunkan berat badan.

Dan yang tak kalah penting adalah mendapatkan diagnosis yang tepat, karena banyak kondisi sendi lain yang dapat menyebabkan nyeri sendi, termasuk arthritis terkait autoimun, rheumatoid arthritis, atau psoriatic arthritis.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/13/110500823/sering-nyeri-sendi-tanda-harus-menurunkan-berat-badan-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke