Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gemar Konsumsi Kafein dan Berat Badan Tak Ideal, Bisa Picu Kemandulan

KOMPAS.com - Konsumsi makanan dan minuman berkafein tinggi, saat ini sangat digemari oleh banyak orang. Begitu juga dengan minuman yang mengandung alkohol.

Tapi tahukah Anda, ternyata mengonsumsi terlalu banyak kafein jumlah tinggi, minum alkohol serta, faktor idealitas berat badan sangat berisiko tinggi mengalami kemandulan atau infertilitas.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Raproduksi RS Pondok Indah, dr Shanty Olivia Jasiwan SpOG-KFER.

Menurut Shanty, berat badan dan konsumsi alkohol serta minuman berkafein tinggi, menjadi gaya hidup yang sangat banyak pengaruhnya dan memberi faktor risiko beragam penyakit termasuk infertilitas atau gangguan kesuburan berupa kemandulan.

"Memiliki keturunan sebenarnya merupakan proses alami bagi manusia. Sayangnya, gaya hidup modern kerap menyulitkan proses alamiah tersebut," kata Shanty dalam keterangan tertulisnya.

Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan cenderung dapat berpengaruh pada kesehatan secara umum dan juga pada kesuburan.

Untuk diketahui, berat badan yang tidak ideal biasanya diartikan sebagai indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi (IMT lebih dari 25) maupun rendah (IMT kurang dari 20).

"Pada wanita, obesitas dan kurangnya berat badan dapat memicu gangguan kesuburan akibat ketidakseimbangan hormonal dan gangguan ovulasi," ujar dia.

Sementara pada pria, beberapa penelitian membuktikan obesitas dapat menurunkan kualitas bentuk, konsentrasi dan pergerakan dari sperma. Berat badan berlebih juga dapat meningkatkan kerusakan DNA sperma.

Kata Shanty, sebuah studi di luar negeri membuktikan disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh faktor kegemukan.

Selain obesitas, berat badan yang kurang juga merupakan faktor pemicu gangguan kesuburan pada pria.

"Mereka (pria) yang memiliki berat badan rendah memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dibandingkan pria dengan berat badan ideal," ujar dia.

Konsumsi kafein berlebihan

Kafein berlebihan tidak hanya terdapat pada kopi. Beberapa minuman atau makanan yang mengandung kafein seperti teh dan soft drink serta cokelat dipercaya memiliki kaitan dengan lamanya seseorang untuk mendapatkan keturunan.

Kendati mekanisme dan bukti ilmiahnya masih belum terlalu jelas, kata dia, konsumsi kafein tinggi dapat berpengaruh pada fungsi hormonal.

"Konsumsi kafein yang berlebihan dapat memengaruhi fungsi reproduksi wanita dengan mengganggu fungsi ovulasi dan perubahan kadar hormon," kata Shanty.

Kebiasaan mengonsumsi alkohol

Dikatakan Shanty, walaupun banyak studi yang mengaitkan alkohol dengan infertilitas, namun belum terlalu jelas seberapa besar dampak yang berhubungan dengan peningkatan risiko tersebut.

"Pada pria, konsumsi alkohol berdampak negatif terhadap kesuburan seperti mengecilnya buah zakar, menurunnya libido, menurunnya jumlah dan volume sperma," ujar dia.

Sedangkan, pada wanita konsumsi alkohol juga memiliki efek yang bervariasi terhadap kesuburan wanita.

Di antaranya adalah menurunnya angka penempelan janin di rahim, meningkatnya angka keguguran dan kematian janin, disfungsi ovulasi, dan perkembangan embrio (janin) yang abnormal.

"Mengubah kebiasaan dengan menjalani gaya hidup lebih sehat tak hanya memperbaiki kesehatan Anda dan pasangan, tetapi juga mampu meningkatkan peluang terjadinya kehamilan dan memiliki anak yang sehat," ujar Shanty.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/29/173100223/gemar-konsumsi-kafein-dan-berat-badan-tak-ideal-bisa-picu-kemandulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke