Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Kompas.com - 03/04/2024, 03:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kedatangan bulan Ramadhan sangat dinantikan oleh semua umat Islam di dunia. Ucapan syukur dan tahmid dilontarkan kepada Allah SWT karena pada tahun ini, kita masih diberi kesempatan untuk memasuki bulan yang mulia ini.

Kesempatan berjumpa dengan Ramadhan sangat berharga bagi semua hamba Allah untuk meningkatkan ibadah mereka demi meraih sebanyak mungkin pahala yang dijanjikan di bulan ini.

Baca juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar bagi Wanita yang Haid di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Al-Raghib al-Isfahani, ketika menjelaskan konsep 'berkah' (barakah), mendefinisikannya sebagai keberlangsungan kebaikan Ilahi dalam suatu hal.

Pemahaman ini diilustrasikan dalam ayat Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 96 yang menyatakan:

"Dan (Tuhan berfirman lagi): 'Sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, tentulah Kami akan membuka pintu-pintu (rezeki) yang melimpah-limpah untuk mereka, dari langit dan bumi."

Beliau menjelaskan bahwa sesuatu dinamakan berkah karena kebaikan di dalamnya terus berlanjut, seperti air yang terus mengalir dalam kolam.

Baca juga: Mengenal Tradisi Megibung Saat Ramadhan di Kampung Islam Kepaon Denpasar

Ibn Qayyim al-Jawziyyah juga mengemukakan bahwa berkah sebenarnya adalah konsistensi, kelangsungan, dan kestabilan tanpa berkurang.

Jadi, ketika kata 'berkah' digabungkan dengan nama bulan Ramadan dan disebut 'Ramadan al-Mubarak', itu menandakan bahwa segala sesuatu yang terkait dengan amalan dan kelebihan di bulan Ramadan adalah sesuatu yang tetap, berlanjut sepanjang bulan Ramadhan, dan janji pahala yang dijanjikan adalah benar tanpa pengurangan.

Baca juga: Melihat Tradisi Berbagi Kue Serabi di Madura pada Malam 21 Ramadhan

Ilustrasi ramadhan, idul fitri, ibadah.PEXELS/AHMED AQTAI Ilustrasi ramadhan, idul fitri, ibadah.

Mengapa bulan ini disebut sebagai bulan yang diberkati, yaitu 'Ramadan al-Mubarak'? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa hal khusus yang dapat disebutkan tentang bulan Ramadhan.

Pertama, janji untuk mencapai nilai takwa di sisi Allah SWT bagi mereka yang menjalankan kewajiban berpuasa.

Setiap Muslim yang beriman pasti akan mendapatkan kelebihan ini jika mereka benar-benar berpuasa, serta mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

Ini dijanjikan oleh Allah SWT seperti yang disebutkan dalam ayat 183 surah Al-Baqarah:

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Baca juga: Tradisi Bastamat dan Bawa Kampu ko Masjid, Tanda Syukur di Akhir Ramadhan

Dengan meningkatnya nilai takwa dan pengampunan dosa dari amalan puasa ini, itu adalah berkah dari Allah SWT.

Kedua, di bulan Ramadhan, Allah SWT juga menjanjikan kelebihan tanpa batas bagi mereka yang berpuasa. Bukan lagi dengan kelipatan antara 10 hingga 70 kali seperti amalan lain.

Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Segala amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa; sungguh, puasa adalah untuk-Ku (Allah), dan Aku yang akan membalasnya."

Bahkan, amalan ibadah lainnya juga dilipatgandakan. Hal ini menunjukkan kemurahan Allah SWT kepada hamba-hambaNya yang beramal di bulan Ramadan ini. Kemurahan pahala ini juga mencerminkan berkah Allah SWT kepada hamba-Nya.

Baca juga: Malam Pasang Lampu, Tradisi Warga Gorontalo di Penghujung Ramadhan

Ketiga, di bulan Ramadan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini adalah janji Allah SWT seperti yang disebutkan dalam ayat 3 surah Al-Qadr: "Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan."

Kesempatan ini datang setiap tahun dan hanya sekali kesempatan bagi setiap umat Islam. Tidak ada halangan dari Allah SWT bagi hamba-Nya untuk berusaha mendapatkan malam itu.

Selain itu, ada juga keberkatan khusus dalam pelaksanaan sahur. Sahur sangat dianjurkan, bahkan hanya dengan sebiji kurma atau segelas air putih.

Ini adalah amalan yang membedakan puasa umat Nabi SAW dengan umat-umat sebelumnya.

Sahur merupakan keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya. Dalam hadis, Nabi SAW bersabda, "Bersegeralah kalian untuk sahur, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat berkah."

Imam Ibn Hajar al-‘Asqalani menjelaskan bahwa berkah di sini merujuk pada ganjaran dan pahala atas amalan sahur.

Ilustrasi Ramadhan, ibadah, shalat, marbut masjid.UNSPLASH/AFIQ FATAH Ilustrasi Ramadhan, ibadah, shalat, marbut masjid.

Demikian juga, kelebihan bagi orang yang berpuasa dapat dijelaskan dari makna hadis bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi, dan orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Allah SWT.

Ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Ini adalah berkah besar dari Allah SWT bagi mereka yang melaksanakan perintah dan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan.

Baca juga: Mengenal Kue Bolu Khas Magetan, Diburu Warga Saat Ramadhan dan Masih Jadi Menu Favorit Lebaran

Terakhir, ada juga satu amalan khusus yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan, yaitu shalat tarawih.

Shalat sunnah tarawih sangat dianjurkan untuk dilakukan sepanjang bulan Ramadhan sebagai upaya untuk meningkatkan ibadah di malam hari.

Shalat tarawih adalah anugerah khusus yang diberikan kepada uma t Islam untuk dilaksanakan hanya di bulan Ramadhan, tidak pada bulan-bulan lainnya. Jadi, meninggalkan amalan ini adalah kerugian bagi siapa pun karena keistimewaannya hanya ada di bulan Ramadhan.

Baca juga: Melihat Kirab Malam Selikuran, Tradisi Keraton Solo Sambut Lailatul Qadar

Dari contoh-contoh di atas, terlihat bahwa berkah bulan Ramadhan termanifestasi dalam berbagai amalan dan kelebihan yang dijanjikan.

Kelebihan tersebut meliputi bulan itu sendiri, kelebihan bagi mereka yang berpuasa di bulan tersebut, kelebihan melalui berbagai bentuk ibadah khusus yang disediakan di bulan itu, serta berbagai anjuran dan tuntutan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan itu.

Semua kelebihan itu adalah limpahan berkah dari Allah SWT kepada umat Nabi-Nya untuk dinikmati secara eksklusif di bulan Ramadan.

Penulis: Profesor Madya Dr. Khadher Ahmad, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya
Kuala Lumpur, Malaysia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com