Sekuat apa pun terpaan informasi yang masif di dunia maya, dunia digital dan tontonan, Insya Allah melalui pembiasaan dan edukasi bagi anak akan memiliki prinsip hidup untuk memilih gaya hidup halal.
Konsep halal dan haram diajarkan melalui agama. Anak-anak mendapatkan sumber-sumber ajaran agama yang melandasinya baik ayat Al-Quran atau hadis.
Jika dilihat secara syar’i terdapat beberapa alasan yang mendasari mengapa umat Islam harus bergaya hidup halal, karena gaya hidup halal merupakan sarana seorang muslim untuk memelihara diri dan jiwanya serta untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT sebagai wujud keimanan.
Dalam hal ini tentu dengan cara yang mudah dipahamai anak, misalkan melalui mufrodat, penggalan ayat, atau hadis dengan ilustrasi yang mudah dipahami oleh anak.
Baca juga: Menelusuri Jejak Sunan Bonang di Singkalanyar Nganjuk dan Awal Mula Tradisi Selamatan
Media yang menarik dalam literasi halal haram ini sangat membantu anak untuk memahami konteks apa yang sedang mereka pelajari.
Antara lain melalui perangkat audio visual dengan video yang menarik. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan game pembelajaran yang memotivasi. Selain itu, tentu saja masih banyak media dan strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran bermakna, menyenangkan dan berdampak baik.
Menanamkan kesadaran akan kewajiban mengonsumsi sesuatu yang halal yang baik kepada anak-anak mendorong mereka untuk lebih sadar akan pentingnya memilih dan mengonsumsi sesuatu yang halal.
Mereka hanya akan mencari yang halal dan secara spontan akan menolak sesuatu yang haram. Pilihan yang mereka lakukan karena telah mengetahui dan menyadarinya. Hal ini tentu saja akan sangat membantu anak-anak dalam memelihara kesehatan, spiritualitas, dan menjaga keberkahan dalam hidup mereka.
Baca juga: Berkah Ramadhan, Pembuat Cendol di Magelang Bisa Hasilkan Rp 2 Juta Per Hari
Ramadhan menjadi momentum yang tepat bagi orangtua dan guru untuk mengenalkan, mengajarkan dan membiasakan gaya hidup halal.
Berbuka tepat waktu dan menyegerakan, konsumsi makan halal dan baik, tidak berlebihan, tidak mengikuti hawa nafsu mengumpulkan makan yang sekiranya tidak termakan, dan tentu dengan adab yang diajarkan Islam.
Beragam strategi dapat digunakan orangtua dan guru dalam literasi halal lifestyle bagi anak, pertama, menjadi teladan dalam menerapkan halal lifestyle.
Anak meniru bagaimana orangtua membiasakan halal lifestyle dalam kehidupan, seperti bagaimana makan dan minum, apa yang dimakan dan apa yang diminum.
Kedua, mendorong dan memotivasi dalam menerapkan halal lifestyle. Ketiga memfasilitasi.
Orangtua memfasilitasi anak untuk pemenuhan kehidupannya melalui segala yang halal baik cara mendapatkannya maupun apa yang dikonsumisnya.
Penulis: Dewi Mulyani, Ketua Majelis Pembinaan Kader ‘Aisyiyah Jabar dan Dosen PG-PAUD UNISBA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.