Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iu Rusliana
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jabar

Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat dan Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Kompas.com - 18/04/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a: "Kami pernah bersama Nabi SAW, dalam perjalanan, di antara kami ada yang shaum dan ada pula yang berbuka. Lalu kami singgah di suatu tempat pada hari yang terik, banyak orang yang berteduh dengan pakaiannya, bahkan di antaranya hanya berlindung pada naungan tangannya, lalu orang shaum roboh tidak bekerja apa-apa. Sedangkan yang tidak shaum tetap tegap sehingga mereka dapat memancangkan tenda-tenda untuk mereka dan memberi air minum kepada untanya. Kemudian beliau bersabda: “Hari ini orang yang tidak shaum pergi dengan membawa pahala (sempurna),” (HR Muslim).

Nilai dan Proses Pengembangan Diri

Dengan demikian, nilai pengembangan diri dari ibadah shaum antara lain berupa kesungguhan dalam beribadah, kemampuan mengendalikan nafsu seksual, mengalah-memaafkan, jujur dengan diri sendiri dan peduli sesama. Sungguh karakter mulia yang menjadikan kita selalu berusaha menghindari dosa, berintegritas dan menyenangkan sesama.

Semua proses pengembangan diri ini sesungguhnya melatih seorang Mukmin untuk terus meraih derajat ketakwaan. Dalam Al-Quran, dijelaskan bahwa untuk bertakwa, tidak cukup hanya dengan beriman, kita juga dituntut untuk berbagi. Memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, pemberi terbaik saat sempit dan lapang, menyantuni anak yatim dan orang miskin, membantu musafir, peminta-minta, memerdekakan hamba sahaya, memberikan zakat dan menepati janji.

Sikap mental kesehariannya selalu memaafkan. Mampu menahan kebencian dan tetap berbuat baik kepada yang telah zalim kepadanya sekalipun. Manusia bertakwa dicintai Allah SWT. Mendapatkan kebahagiaan abadi, kemenangan dan selalu dilindungi. Diberikan kelebihan berupa anugerah petunjuk untuk membedakan kesalahan dan kebenaran. Mendapatkan jalan keluar pada setiap kesulitan dan dimudahkan segala urusan.

Dengan demikian, madrasah Ramadhan ini benar-benar untuk pengembangan diri. Lulusannya diharapkan meraih ketakwaan. Meraih berkah kehidupan dan mendapat bahagia saat bertemu Tuhan. Wallaahu’alam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com