Oleh: Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si*
PEKAN kedua Ramadhan, berbagai peranti komunikasi zakat bertebaran di mana-mana. Tak hanya di Jakarta dan wilayah penyangga Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek), tapi juga berbagai provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Nusantara.
Ini menunjukkan semangat dan semarak Gerakan Cinta Zakat yang terpacu dan terpicu oleh peluncuran resmi yang dilakukan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Gelegar momen emas keagamaan di awal bulan suci Ramadhan ini, menggema sampai Nusa Tenggara hingga Tanah Papua.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Zakat dan Transformasi Sarmi, Dulu Menerima Kini Berderma
Melalui Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, beragam donasi mengalir untuk meringankan beban saudara-saudari sebangsa yang mendapat ujian bencana alam di NTB dan NTT.
Dan Fais Suhada Waroy, pelajar dari Abepura Kota Jayapura, turut ambil bagian dalam acara yang diselenggarakan secara online dan offline itu.
Di hadapan Presiden dan Wapres, namanya masuk dalam deretan kisah metamorfosa dhuafa yang memiliki harapan besar menjadi berdaya.
Ia adalah penerima program beasiswa BAZNAS dan terdaftar sebagai siswa Sekolah Cendekia BAZNAS tahun pelajaran 2020/2021. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Waroy mengenang masa-masa di tempat tinggalnya. Dikutip dari Baznas.go.id, ia menceritakan kisah perjuangan membantu ekonomi keluarga, dengan berkeliling kampung setiap pagi berjualan donat.
Ini dia lakukan dengan suka cita bersama kakak dan adiknya, untuk membantu sang ibu.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Manusia dan Keledai
Kini, ia sudah kembali mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) di Sekolah Cendekia BAZNAS, Bogor, Jawa Barat. Ia dengan penuh semangat menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita membangun kampung halaman dan mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Masa depan seperti yang tergambar pada standing banner Gerakan Cinta Zakat yang menghiasi sudut-sudut Istana Negara pada hari itu. Poster-poster yang merefleksikan transformasi mustahik menjadi muzaki yang menjentikkan jemari petanda cinta zakat.
Ya, “jemari kalbu”. Atau dalam Bahasa Korea disebut sonkarak hate atau saranghae. Adalah sebuah isyarat di mana seseorang membentuk simbol hati dengan telunjuk dan jempol.
Di Korea Selatan, ini adalah tanda cinta yang dikenal di kalangan para bintang K-pop dan penggemar mereka.
Isyarat jempol dan jari telunjuk tersebut menjadi populer di berbagai belahan dunia, khususnya Asia, karena popularitas K-pop dan drama Korea. Namun, tradisi Korsel dengan simbol “jari hati” mirip dengan isyarat meminta uang di beberapa belahan dunia lainnya.
“Jari hati” juga dipopulerkan di Barat oleh para artis musik, seperti Taylor Swift, yang membuat petanda tersebut di acara-acara panggungnya.
Baca juga: Zakat Fitrah Online, Perhatikan Hal-hal Ini agar Zakat Sah
Tak ada kepastian siapa yang memulai menggunakan simbol ini, tetapi finger heart menjadi viral setelah Nam Woohyun dari Infinite dan artis-artis terkenal Korsel seperti Kim Hye-soo, menggunakannya.
Nah, menyambut bulan suci Ramadhan, BAZNAS merangkai sejumlah program dan kegiatan sebagai implementasi Gerakan Cinta Zakat. Antara lain dengan menghadirkan konter di sejumlah pusat perbelanjaan atau mal.
Tentu dengan menyuguhkan poster dan peranti komunikasi lainnya dengan wajah-wajah mustahik penuh senyum yang menjentikkan “jemari kalbu”.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengingatkan masyarakat agar cinta zakat. Ada sekitar 10-an mal di wilayah Jabodetabek yang menjadi lokasi penempatan konter.
Yakni, Kota Kasablanka, Cibubur Junction, Pesona Square, Aeon Mall, Plaza Semanggi, Botani Square, Pejaten Village, Pasific Place, Pondok Indah Mal (PIM) dan The Park Sawangan. Konter-konter tersebut hadir melayani muzaki selama Ramadhan hingga H+4 Idul Fitri.
Konter-konter ini dipenuhi gambar “jemari kalbu”. “Salam saranghae,” kata anak-anak muda milenial. Salam yang diakrabi dan dipraktikkan Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republic od Korea (RoK) dan bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in serta para CEO Korsel.
Salam yang menjadi harapan umat Islam Indonesia, agar RI-1 tak sekadar menjentikkan “jemari kalbu”. Tapi, juga menggerakkannya menjadi tanda tangan pada lembar Perpres Zakat Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai wujud cinta, kepedulian, keadilan, gotong royong dan ketauladanan dalam mengamalkan nilai Pancasila. Amin ya Rab al-‘alamin. (Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si | Pimpinan BAZNAS RI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.