2 Masalah Ini Jadi Tantangan Jasa Konsultan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) menemukan sejumlah tantangan dalam industri konsultan di Tanah Air.

Ketua Umum (Ketum) Inkindo periode 2022-2026 Erie Haryadi menyebutkan, Inkindo kekurangan tenaga ahli maupun keterlibatan kasus hukum.

"Tapi, yang jelas setiap tender (lelang), kita kekurangan tenaga ahli. Banyak yang bentrok antara PT A dengan tender PT B, tenaga ahlinya sama," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Dengan demikian, sangat sulit bagi Inkindomencari tenaga ahli yang utamanya memenuhi syarat. Sebab, harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) maupun sertifikat kompetensi.

Baca juga: Siapa Pun Presidennya, Inkindo Siap Berkolaborasi dalam Pembangunan Nasional

Mengatasi masalah tersebut, Inkindo memulainya dari hulu dengan memperbanyak jumlah mahasiswa yang terjun di dunia konstruksi.

"Kita mengalami pergeseran, orang-orang teknik itu merasa tidak harus bekerja di teknik, kerja di bank, kerja dimana yang penting honornya lebih besar dari dunia konsultan," ungkap Erie.

Sementara dari masalah hukum, anggota Inkindo banyak yang diperiksa maupun ditangkap karena kasus yang dinilai sepele.

"Kontrak yang nilainya di bawah Rp 50 juta, orangnya dipenjara, enggak signifikan seharusnya. Tapi, itu terjadi di daerah, makanya kita berjuang terus," tambah dia.

Erie mengatakan, Inkindo akan menggelar berbagai kegiatan seperti seminar maupun talkshow sebagai bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 organisasi tersebut.

Ada beberapa seminar yang telah dirancang seperti ketahanan pangan nasional maupun Ibu Kota Nusantara (IKN), serta soal permasalahan hukum.

"Nah, nanti kita habis Lebaran nih akan repot persiapan itu," tuntas Erie.