Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jadwal Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kompas.com - 13/03/2024, 08:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan puncak arus mudik Lebaran berdasarkan pilihan masyarakat akan terjadi pada H-2 Lebaran 2024 atau jatuh pada Senin (8/4/2024) atau dimulainya cuti bersama.

Pada periode tersebut, potensi pergerakan masyarakat mencapai 26,6 juta orang (13,7 persen).

Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 Lebaran 2024 yakni Minggu, (14/4/2024) dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Hal ini diketahui dari survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 Hijriah) yang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Sememtara di sisi lain, kereta api menjadi angkutan mudik terbanyak yang paling diminati masyarakat pada Lebaran 2024.

Baca juga: Menhub Bakal Mempersolek Dua Stasiun Kereta Api Peninggalan Belanda

Dalam survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 Hijriah), jumlahnya mencapai 39,32 juta orang atau mewakili 20,3 persen.

Kemudian, bus sebanyak 37,51 juta atau 19,4 persen, mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).

Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, tidak adanya Covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, transportasi, dan lalu lintas.

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga lalu lintas terutama di daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com