KOMPAS.com - Seiring dengan perkembangan zaman, pemanfaatan teknologi alat berat dalam pekerjaan konstruksi menjadi suatu hal yang perlu diterapkan.
Penggunaan teknologi tersebut bertujuan agar dapat mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan konstruksi yang sedang dilakukan.
Dikutip dari unggahan akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, terdapat empat jenis teknologi alat berat yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi.
Berikut empat jenis teknologi alat berat dalam pekerjaan konstruksi yang dimaksud:
Sistem injeksi bahan bakar langsung pada berbagai mesin diesel modern yang setara dengan sistem injeksi bahan bakar langsung pada mesin bensin, sehingga dapat menghasilkan kerja mesin yang optimal dan membuat bahan bakar alat berat jauh lebih hemat.
Eco Friendly Technology memiliki dua jenis. Pertama hybrid system, yakni memanfaatkan energi listrik yang tersimpan pada kapasitor yang berdampak secara langsung terhadap kebersihan lingkungan.
Baca juga: Daftar Perusahaan Konstruksi Tepercaya di Dunia, Ada Tiga dari Indonesia
Kedua recycling, merupakan teknologi untuk mendaur ulang sisa material setelah digunakan di sektor konstruksi, agar dapat digunakan kembali.
Dengan jaringan 3G ataupun teknologi satelit untuk mengirim informasi, data akan selalu tersedia dengan cepat dan aman. Care Track mampu mengidentifikasi masalah di alat.
Memberikan informasi yang konsisten dan andal terkait kendaraan, peralatan, dan sistem. Teknologi Telematika mampu membantu operator untuk membuat keputusan yang terinformasi dan akurat.
Desain bangunan, konstruksi, dan pengoperasian dilakukan dengan memanfaatkan sepenuhnya teknologi digital dan teknik manufaktur industri untuk meningkatkan produktivitas, meminimalkan biaya, meningkatkan kesinambungan, dan memaksimalkan manfaat bagi pengguna.
Membaca progres dari hasil pemadatan secara otomatis, sehingga operator bisa mengetahui kapan harus berhenti untuk menghindari over compaction.
Baca juga: Ternyata, Bikin Bendung Tanpa Alat Berat Bisa Dilakukan
Selain itu, operator dapat menghemat jumlah passing alat pada area material yang sudah padat.
Teknologi yang membuat lengan pada alat berat dapat dipanjangkan dan dikembalikan ke bentuk semula untuk menyesuaikan kebutuhan di sektor konstruksi.