Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2024, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono menegaskan, tak ada satu pun investor yang tergabung dalam Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) atau Konsorsium Nusantara yang hengkang.

Menurut Agung, komposisi anggota konsorsium bisa saja berubah dan itu adalah hal internal konsorsium. Keterlibatan dalam membangun di IKN juga bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan apa yang dibangun.

"Pembagian peran seperti apa adalah kewenangan internal konsorsium. Project by project," ucap Agung menjawab Kompas.com, Kamis (4/12/2023).

Hal senada dikatakan Juru Bicara OIKN Troy Pantouw, bahwa seluruh 12 investor yang tergabung dalam konsorsium tersebut memegang komitmen dan tetap semangat membangun IKN.

"Info kedua investor (Wings dan Djarum Group) hengkang, tidak benar," tegas Troy kepada Kompas.com, Kamis (4/12/2023).

Baca juga: Benarkah Wings dan Djarum Cabut dari Konsorsium Agung Sedayu Group di IKN?

Adapun daftar terbaru 12 taipan raksasa yang dimaksud OIKN yakni:

  1. Agung Sedayu Group,
  2. Salim Group,
  3. Astra Group,
  4. Sinar Mas Group,
  5. Kawan Lama Group,
  6. Mulia Group,
  7. Pulauintan,
  8. Alfa Group (Alfamart),
  9. Barito Pacific,
  10. Adaro Group,
  11. Djarum Group, dan
  12. Wings Group.

Sebelumnya dalam Rapat Kerja OIKN bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (18/9/2023), diketahui Konsorsium ASG mencakup 10 perusahaan dalam negeri, yaitu ASG milik Sugianto Kusuma (Aguan), Salim Group milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulauintan milik Pui Sudarto, Djarum milik Budi Hartono.

Kemudian Wings Group milik William Katuari, Adaro milik TP Rahmat/Boy Tohir, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, dan Astra milik Soeryadjaya.

Namun demikian, dalam groundbreaking proyek swasta tahap pertama yang disiarkan secara langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden (Setpres), nampak Bos Kawan Lama Group Kuncoro Wibowo dan Bos Alfamart DJoko Susanto turut hadir.

Menurut Troy, terkait perubahan nama konsorsium dan konfigurasi anggotanya, ada pada internal konsorsium sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka untuk berkembang.

"Bahwa itu internal konsorsium dan sesuai dengan kebutuhan untuk berkembang," tandas Troy.

Sementara itu, Corporate Communication Manager PT Djarum Budi Darmawan menegaskan Djarum sama sekali tidak terlibat sejak awal dalam Konsorsium ASG maupun Konsorsium Nusantara.

Menurut Budi, bentuk keterlibatan perusahaan dalam proyek IKN adalah berupa pembangunan botanical garden sebagai ruang publik non-profit di IKN.

"Djarum terlibat di IKN untuk mengembangkan dan membangun botanical garden. Tidak diinvestasinya. Ini adalah program corporate social responsibility (CSR) kami," tegas Budi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

Proyek botanical garden Djarum saat ini masih dalam tahap perancangan dengan target groundbreaking yang masih akan disesuaikan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com