Menurut Ergy, deviasi LHR ini tidak terlalu jauh dari proyeksi Perjanjian Pengusahaan Jalan tol (PPJT) sebanyak 7.000 kendaraan untuk Golongan I.
Untuk diketahui, Tol Kutepat dirancang sepanjang 143,25 kilometer, termasuk ruas Viability Gap Fund (VGF) sepanjang 50 kilometer yang dikerjaan oleh Pemerintah.
Ruas VGF ini masih dalam proses kajian desain trase. Meski pengadaan lahan belum direalisasikan, namun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembebasan lahan sudah terbentuk.
Sehingga diharapkan pada awal 2024, pembebasan lahan dan pekerjaan konstruksi ruas VGF yang mencakup Seksi 5 Pematang Siantra-Seribudolok, dan Seksi 6 Seribu Dolok-Parapat dapat dimulai.
Tol Kutepat sendiri melintasi Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar, dan Kabupaten Toba Samosir.
Konsesi Tol Kutepat dimiliki konsorsium PT Hutama Marga Waskita dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemegang saham pengendali dan mayoritas sebanyak 99 persen, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 00,50 persen dan Wakita Toll Road 00,50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.