Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Museum Nasional Indonesia Pasca Terjadinya Kebakaran

Kompas.com - 18/09/2023, 19:15 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Nasional Indonesia yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, mengalami musibah kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Si jago merah diketahui menjalar dari bagian belakang gedung museum hingga sebagian atap dan tembok ambruk. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Pasca kebakaran tersebut, pihak museum melaporkan, situasi kini telah terkendali meskipun sementara harus ditutup untuk pengunjung.

Baca juga: Tahun 2024, Kawasan Candi Terluas Se-Asia Tenggara Bakal Punya Museum

Seperti dikutip dari laman resmi instagram Museum Nasional, disebutkan ada enam ruangan di gedung A yang terdampak.

Sedangkan, 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruang pamer di gedung B dan C sama sekali tidak terdampak.

 

Dikatakan, sebagian koleksi yang terdampak merupakan replika di bagian pra sejarah. Sisanya, dapat dipastikan ada dalam keadaan aman.

Sementara itu, koleksi hasil repatriasi dari Belanda dipastikan tidak terkena dampak kebakaran karena disimpan di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran.

Saat ini, pihak Museum Nasional Indonesia dan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) sedang mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan yang terbakar serta memastikan keamanan benda-benda sejarah yang ada.

Baca juga: Terhalang Masalah Kontrak, Museum Mainan Tertua di Inggris Terpaksa Tutup

Untuk mengungkap penyebab terjadinya kebakaran, tim khusus telah dibentuk bekerja sama dengan pihak berwenang.

Museum Nasional tak hanya menyimpan benda-benda yang tak ternilai harganya, bahkan tersimpan hingga 150.000 benda koleksi.

Gedung A yang mengalami kebakaran merupakan bagian dari gedung lama Museum Nasional yang dibangun pada 1862 oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Di gedung ini tersimpan koleksi-koleksi prasejarah, etnografi, dan keramik yang berasal pada masa prasejarah, klasik, dan kolonial.

Sementara gedung B dan gedung C dibangu setelahnya, melalui program pengembangan dan revitalisasi yang dilakukan bertahap pada pertengahan tahun 90-an dan 2010-an.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com