Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gading Serpong Siap Menangkap Peluang Usaha Kafe dan Ritel Kekinian

Kompas.com - 24/08/2023, 11:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha kafe kekinian terlihat menjanjikan setelah seluk beluk kopi semakin didalami oleh sejumlah orang.

Hal ini juga didukung dengan adanya budaya masyarakat Indonesia yang gemar menghabiskan banyak waktu di kafe untuk sekadar kongkow atau bahkan bekerja.

Peluang ini berhasil ditangkap oleh pengusaha coffee roastery di Tangerang bernama Berry Tasman.

Pria berusia 38 tahun asal Pasar Baru, Jakarta Pusat, ini sudah tujuh tahun membuka usaha coffee roastery di Tangerang.

"Sebelumnya saya sudah membaca pasar peminum kopi di wilayah Tangerang Selatan dan kota Tangerang luar biasa tinggi. Jumlah anak mudanya banyak banget. Nongkrong di kedai kopi usai jam kerja dan bubaran kampus, belakangan ini jadi gaya hidup anak muda di wilayah ini," ujar Berry, dikutip dari keterangan resmi.

Oleh karena itu, Berry mulai berinvestasi dalam bentuk rumah toko (ruko) di Gading Serpong karena lokasinya strategis.

Baca juga: Penghasilannya Tak Seindah di Medsos, Pedagang Kopi Starling Ini Masih Kesulitan Beli Rumah

Bercerita lebih rinci tentang perjalanan usahanya, tahun 2016 Berry membeli sebuah ruko tiga lantai di Ruko Blitz, Gading Serpong, untuk ruang usahanya, yaitu penyuplai biji kopi nusantara dan mancanegara, peralatan manual brew, mesin kopi semi otomatis dan fully automatic hingga training coffee shop staff.

Lantai satu diperuntukkan sebagai area coffee shop dan area roasting biji kopi, sementara lantai dua dan tiga untuk pengepakan dan gudang.

Kini, toko kopinya melayani kebutuhan kedai kopi di sejumlah wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan, hingga Jakarta Barat.

Berry adalah satu di antara banyak pengusaha yang cukup jeli membaca kebutuhan pasar. Kelebihan dan risiko diresapi betul olehnya saat akan berinvestasi dalam properti.

Kemudian dari sisi desain, Desainer Interior Casadekora Toto mengungkapkan, beberapa tahun terakhir desain area kongkow cenderung simpel-modern-lapang agar lebih leluasa untuk digunakan ngobrol bersama kolega.

Konsep area terbuka atau alfresco menjadi area favorit karena menawarkan tempat nongkrong yang asyik menjelang sore.

Baca juga: Populasi Gading Serpong Bertambah Seiring Serah Terima Pasadena Grand Residence

Menurutnya, konsep ruang terbuka di tempat usaha perhotelan, restoran dan gaya hidup tetap harus mengutamakan fungsi arsitektural, selain komposisi vegetasi untuk menambah estetika bangunan.

"Konsep open space, udara bebas masuk, aksen hijau dimana-mana saat ini adalah dambaan masyarakat urban untuk mencari tempat kumpul. Rerata yang buka usaha di tempat yang dikonsep seperti itu tidak pernah sepi," kata Toto.

Dari segi bisnis properti, pengembang seyogyanya jeli melihat peluang ini agar bisa meluncurkan produk-produk properti yang tepat, sesuai iklim gaya hidup dan kebutuhan masyarakat pada saat itu.

Terlebih, Managing Director Cushman & Wakefield untuk Indonesia Lini Djafar mengatakan, pertumbuhan properti komersial juga didukung dengan hadirnya kota-kota mandiri.

Laporan Marketbeat Cushman & Wakefield menyebutkan, dari subsektor komersial, pemulihan permintaan ruang usaha tetap berlanjut.

Misalnya, lalu lintas dan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan tetap stabil selama triwulan II-2023.

Tingkat hunian atau okupansi mal dan ruko di Jakarta mencapai 72,52 persen, sedangkan di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi 70,6 persen. Kemudian okupansi gudang sewa di Jabodetabek telah mencapai 88,2 persen.

Baca juga: Tren Kafe Proyek Mangkrak, Pemilik Harus Waspada soal Keselamatan Pengunjung

Namun, permintaan masih didominasi oleh sektor logistik pihak ketiga, produk lekas habis, dan otomotif.

"Meski pasar perumahan dan komersial berada di jalur pemulihan, secara umum industri properti kita semakin pulih setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Maka itu, permintaannya tetap stabil dan diperkirakan sampai akhir 2023 juga stabil," jelas Lini.

Menangkap peluang ini, beberapa pengembang besar di Indonesia terpantau sedang membangun pusat kuliner dan gaya hidup dengan konsep alfresco dining.

Satu di antaranya adalah Paramout Land yang meluncurkan kawasan bisnis Manhattan District seluas 22 hektar pada 2021 lalu.

Ini adalah sebuah komplek gaya hidup di Gading Serpong yang menyajikan ruang usaha sekaligus salah satu fasilitas sosial yang dapat dimanfaatkan oleh warga di area residential estate di sekitarnya, dan juga dimanfaatkan oleh penduduk di luar area tersebut karena aksesibel.

Baca juga: Kurangi Sampah, Pemerintah Seoul Luncurkan Program Sewa Gelas di Kafe

Lokasinya beberapa ratus meter dari kota BSD City. Direncanakan dalam dua zona, yakni Lifestyle Hub 1 dan Lifestyle Hub 2, Manhattan Distric akan diisi oleh tujuh big thematic anchors, yakni gadget dan teknologi, hobi, olahraga, kuliner, otomotif, hiburan dan fesyen.

Mewadahi bisnis startup anak-anak muda yang casual dan hype, Paramount Land juga tengah bersiap meluncurkan Hampton Square @Manhattan Distric.

"Pekan ini akan resmi meluncur di pasar. Produk ini hadir sebagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup milenial dan pengembangan usaha," tutur Presiden Direktur Paramount Land Muhammad Nawawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com