Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kafe "Proyek Mangkrak", Pemilik Harus Waspada soal Keselamatan Pengunjung

Kompas.com - 16/11/2022, 18:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, di media sosial Twitter ramai dibahas mengenai kafe yang didirikan pada bangunan yang mangkrak.

Dalam foto yang diunggah salah satu pengguna Twitter @bintangPD, terlihat di bagian plafon kafe, muncul struktur baja tulangan yang sudah berkarat.

Menurut praktisi konstruksi, Tri Adi Nugraha dalam cuitannya di @TriAditha, struktur baja tulangan yang terekspos tanpa selimut beton bisa menjadi potensi bahaya.

Baca juga: Perpustakaan untuk Murakami Dilengkapi Kafe Orange Cat

Hal tersebut karena baja tulangan semakin rawan terhadap bahaya korosif dan jika terjadi keruntuhan, tidak ada tanda peringatan awal dari keretakan beton.

“Fungsi concrete cover (selimut beton) itu penting. Dalam kalkulasi desain dia jg kontribusi memperbesar kapasitas kekuatan struktur. Dalam fungsi dia menjaga integritas struktur saat gempa dan proteksi baja tulangan dari korosi,” ungkap Tri.

Menurut Tri, campuran material untuk selimut beton sebenarnya sama seperti bahan campuran untuk beton.

Jadi saat melakukan pengecoran struktur (balok/kolom), secara otomatis akan langsung membentuk selimut beton.

“Terjadinya karat sangat berpengaruh terhadap kekuatan struktur bangunan. Karat akan mengikis baja tulangan. Dalam perhitungan desain struktur itu efeknya mengurangi diameter dan luasan tulangan,” jelasnya.

Dikatakan, ketika terjadi reduksi penampang tulangan, kekuatan struktur (balok/beton) bisa turun. Sehingga bisa berdampak buruk pada bangunan.

Menyikapi makin maraknya tren pembangunan kafe di lokasi proyek mangkrak, ia menyarankan kepada pemilik kafe agar lebih memperhatikan soal keamanan.

Baca juga: Pemerintah Wajibkan Penggunaan Baja Tulangan SNI

Terlebih masyarakat Indonesia masih belum terlalu waspada soal pembangunan konstruksi dan cenderung melakukan kegiatan konstruksi secara mandiri (bangun sendiri) tanpa bekal pengetahuan.

“Permasalahan umum ini kedepannya harus mulai dibenahi, mengingat negara kita rawan bencana gempa. Konstruksi asal-asalan bisa fatal untuk penghuninya,” tegas Tri.

Ia juga meminta pihak Kementerian PUPR dan jajaranya agar bisa melakukan audit terhadap pendirian bangunan usaha di lokasi proyek mangkrak untuk menghindari jatuhnya korban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com