Bahkan produk yang dihasilkan, lebih banyak difungsikan sebagai suvenir ketimbang digunakan sebagai peralatan sehari-hari.
Baca juga: Tips Menjaga dan Membersihkan Perabot Kayu di Rumah
"Untuk pasar lokal, kami rencana pembuatan 1.000 pcs asbak untuk disuplai ke toko-toko," ucap Ical.
Saat ini Komunitas Bangkayu masih bisa bertahan karena sering diikutkan dalam pameran yang diadakan pemerintah maupun BUMN.
Ical berharap, kerajinan pecah belah berbahan kayu bisa memiliki pasar yang lebih luas hingga luar negeri.
Sehingga usaha kreatif tersebut bisa menghidupi para anggota secara layak.
"Sekarang banyak yang tidak percaya, termasuk dari keluarga dekat mengapa harus membuat ini, karena penghasilannya tidak jelas," pungkas Ical.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.