Selain Astra Infra, swasta yang turut ambil bagian dalam pembangunan jalan tol di Indonesia ialah PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk.
Merujuk pemberitaan Kompas.com pada 19 September 2021, BUJT itu setidaknya telah ikut membangun Tol Ir Wiyoto Wiyono ruas Cawang-Tanjung Priok, dan Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit sepanjang 32,96 kilometer.
Lalu, Tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda sepanjang 12,8 kilometer, Tol Depok-Antasari-Salabenda sepanjang 28,7 kilometer, Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) 8,15 kilometer, serta ruas Tol Ciliwung-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Pihak swasta lain yang terlibat dalam pembangunan jalan tol ialah Sinarmas Land. Melalui anak usahanya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), raksasa properti itu ikut dalam pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja).
Dari total tiga seksi, Tol Serbaraja yang telah beroperasi ialah Seksi 1A menghubungkan ujung jalan tol eksisting (Ulujami-Pondok Aren-Serpong) di sisi klaster The Green BSD City menuju simpang susun CBD BSD City (di sisi AEON Mall) dan terkoneksi langsung dengan kawasan Transit-Oriented Development (TOD) Intermoda BSD City.
Pada intinya, pembangunan jalan tol dilakukan menggunakan skema pendanaan "campuran". Maksudnya, ada yang dibiayai Pemerintah melalui APBN, dan terdapat pula investasi dari pihak swasta.
Penulis: Singgih Wiryono; Iwan Supriyatna | Editor: Dani Prabowo; M Fajar Marta
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya