Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Lampaui Target, Capai 134 Juta Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023 diperkirakan mencapai 132-134 juta orang.

Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat, Senin (15/5/2023), capaian tersebut melampaui perkiraan jumlah pemudik oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yakni 123,8 juta orang.

Kemenhub mencatat jumlah penumpang angkutan umum pada arus mudik dan balik tahun ini meningkat 12,98 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Sementara total jumlah kendaraan pada arus mudik dan balik meningkat 6,1 persen dibanding tahun 2022.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, penyelenggaraan mudik tahun depan akan lebih menantang.

"Karena animo masyarakat yang akan mudik akan semakin tinggi dan harapan masyarakat atas kelancaran arus mudik dan balik juga akan semakin tinggi," ucap Menhub.

Berdasarkan hasil survei evaluasi penanganan mudik 2023 yang dilakukan lembaga survei Indikator, kepuasan atas penyelenggaraan mudik dari kelompok pemudik jauh lebih tinggi yaitu mencapai 89,5 persen.

Baca juga: Mudik Gratis Naik Kapal Laut Sukses, 2.560 Unit Sepeda Motor Terangkut

Masyarakat paling banyak merasa puas dengan kondisi pengaturan lalu lintas (81,8 persen) selama arus mudik/balik Lebaran tahun 2023, kemudian angkutan umum (73,4 persen), ketersediaan bahan bakar (71,8 persen), dan kondisi jalan (64,3 persen).

Di sisi lain, Menhub mengatakan penyelenggaraan mudik yang berjalan dengan aman dan lancar pada tahun ini merupakan hasil kerja sama seluruh pemangku kepentingan.

Menhub mengapresiasi sejumlah pihak yang terlibat dan mendukung kelancaran penyelenggaraan mudik.

Meliputi TNI, Polri, Kemenko PMK, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kominfo, Kemenkes, Kemenparekraf, Kemendagri dan Pemerintah Daerah.

Kemudian BMKG, Basarnas, KNKT, BNB, operator transportasi, operator jalan tol, asosiasi, media dan unsur terkait lainnya.

Menhub menyampaikan, sejumlah evaluasi akan dilakukan agar penanganan arus mudik dan balik Lebaran tahun depan dapat berjalan lebih baik lagi, khususnya di titik-titik krusial.