MALANG, KOMPAS.com - Jalur darurat atau jalur penyelamat merupakan salah satu fasilitas keamanan yang wajib tersedia di jalan tol.
Emergency safety area tersebut berguna untuk memastikan keamanan pengguna jalan dengan kondisi kendaraan rem blong.
Fasilitas keselamatan ini berada di sebelah kiri jalur utama tol dengan bentuk seperti jalan buntu menanjak yang dipagari.
Berdasarkan pantauan Tim Merapah Trans-Jawa Lintas Selatan Kompas.com, jalur darurat akan ditemukan di jalan menurun, seperti di beberapa titik Tol Pandaan-Malang dan Tol Semarang-Solo.
Pengamat Perkerasan Jalan dan Aspal yang pernah menjabat sebagai Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Purnomo mengatakan, pembangunan jalur darurat tidak boleh dilakukan sembarangan.
Pasalnya, apabila jalur darurat dibangun dengan material aspal atau beton, mobil akan semakin melaju kencang.
Tujuan penyediaan jalur darurat adalah untuk membuat ban mobil amblas dan menghindari tabrakan dengan kendaraan di depannya.
Baca juga: 503 Posko Lebaran Siap Sambut Pemudik di Jalur Pansela
"Begitu dia blong, kalau sempat dilarikan ke situ langsung dilarikan, dibelokkan gitu," kata Purnomo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/4/2023).
Jalur darurat berjarak sekitar 2 kilometer dari ujung turunan jalan, sehingga pengendara dengan kendaraan bermasalah bisa mengondisikan diri.
"Tanjakannya itu 6-7 persen, panjangnya 100 meter, lebar 7 meter, bisa untuk kendaraan besar," tambah Purnomo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.